Stylo.ID - Pandemi virus corona membuat konsumen sulit untuk melakukan perawatan kecantikan favorit di salon.
Hal ini juga dirasakan oleh para pemilik salon yang kesulitan untuk melayani konsumen yang ingin mempercantik diri mereka.
Para pemilik salon harus tetap bertahan dan eksis dengan berbagai cara agar tetap bisa menghidupi para staff dan melayani permintaan konsumen di tengah pandemi virus corona.
Untuk mengetahui kisah mereka yang berusaha bertahan dan eksis di tengah pandemi, 3 pemilik salon ini #BerbagiCerita kepada Stylo.
Penasaran #BerbagiCerita cara para pemilik salon bertahan dan eksis di tengah pandemi?
Cari tahu yuk, Stylovers!
Baca Juga: Tips Melakukan Perawatan Kecantikan yang Aman Menurut Pemilik Salon di Era New Normal
Brunette Salon yang baru berdiri di bulan Januari 2020 ini membuat Fendy Adidharma dan Antonius Dimihardja sebagai pemilik salon sempat bingung saat menghadapi pandemi.
Namun, Fendy Adidharma dan Antonius Dimihardja berjuang untuk melewati pandemi ini bersama para staff dengan kompak.
"Kami berusaha untuk tetap survive tanpa mengurangi pegawai satu orang pun. Pegawai tetap kami gaji tanpa ada pengurangan. Kami sadar, bahwa pegawai kami adalah harta yang harus kami jaga dan bertanggung jawab atas mereka. Kami tahu bahwa ini beresiko besar untuk kelangsungan perusahaan kami," tutur Fendy.
Untuk bisa survive tentunya tidak mudah bagi salon yang belum lama didirikanya ini.
Pemilik salon yang berlokasi di Kemanggisan, Jakarta Barat ini harus berjuang mendapatkan pemasukan untuk bisa menutup pengeluaran operasional mereka.
"Untungnya, kami mempunyai hubungan yang sangat baik dengan partner-partner salon kami sehingga kami bisa menjalankan beberapa inisiatif pemasaran dengan menjalankan kerjasama dengan partner kami, misalnya konsumen dapat membeli kupon yang bisa dipakai untuk melakukan perawatan di salon saat new normal dan memberikan diskon untuk pembelian produk perawatan di rumah," ungkapnya.
Semua inisiatif ini dijalankan pemilik Brunette Salon dengan memanfaatkan Instagram dan Facebook yang cukup membantu menghasilkan pemasukan salon.
Baca Juga: Tren Rambut 2020: Rambut Keriting dengan Teknologi Wave Setting Terbaru dari Korea di Choayo Salon
Pandemi virus corona memiliki dampak yang besar bagi para pemilik salon, hal itu dirasakan oleh Rojinia, pemilik Sparks Studio Salon.
"Pandemi memberikan pengalaman banyak hal kepada saya sebagai pemilik salon untuk mengelola salon sebaik mungkin. Yang paling terasa adalah bagaimana cara memilih prioritas saat krisis seperti ini ketika biasanya ada pemasukan berbulan-bulan hingga tidak ada," tutur Rojinia.
Pemilik Sparks Studio Salon yang bertempat di Citywalk Sudirman ini juga merasakan situasi ini mengajarkan dirinya bagaimana mengatur manajemen dan keuangan bisnisnya saat tidak ada pemasukan yang signifikan demi kelangsungan hidup para karyawannya dan salon.
Untuk bisa bertahan dan eksis di tengah pandemi, Rojinia menjual produk kecantikan yang bisa digunakan konsumen untuk perawatan di rumah dan voucher dengan keuntungan 50% lebih banyak tanpa kadaluarsa secara offline dan online.
Baca Juga: Untuk Mengatasi Jerawat, Ini Pilihan Perawatan yang Bisa Dilakukan di Klinik Kecantikan
Vanny Regina Cornelia, pemilik ILOA Salon juga merasakan kesulitan yang sama dengan para pemilik salon lainnya selama pandemi virus corona.
Selama masa pandemi, ia harus menutup salon sesuai peraturan pemerintah.
"Meski salon tutup dan mengalami kerugian selama masa pandemi, saya tetap memberikan gaji kepada para karyawan," ujar Vanny.
Selama masa pandemi berlangsung, ia tetap menjawab dan menjelaskan kepada para konsumen bahwa salon hanya tutup sementara demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Pemilik salon di PIK ini melakukan berbagai cara agar salonnya tetap eksis di mata konsumen.
"Saya selalu memberikan kabar tentang keadaan salon terkini kepada para konsumen lewat Instastory akun Instagram @iloaindonesia," tutur Vanny melalui sambungan whatsapp beberapa waktu lalu.
Nah itulah #BerbagiCerita seputar New Normal Beauty tentang bertahan di tengah pandemi dari para pemilik salon di Jakarta.
Simak lanjutan topik New Normal Beauty pada artikel selanjutnya, Stylovers!(*)
#BerbagiCerita #NewBeautyNormal #NewNormal #SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR