"Jadi, ini sebabnya perlu edukasi seksual sejak kecil. Kayak anak laki-laki dan perempuan, bagaimana cara menjaga batasan, ketelanjangan yang sebaiknya tidak dilakukan di rumah, dan sebagainya," ujar Zoya.
Semua itu bisa didapatkan dari edukasi seksual yang diterapkan dalam waktu yang lama.
Zoya menyebut, tidak bisa dipungkiri menyukai seseorang yang masih berhubungan darah atau terhitung keluarga pasti akan menimbulkan rasa aneh.
"Tapi kita kan enggak pernah tahu, kita hidup sama-sama satu rumah. Kalau misal di panti asuhan, gimana? Apakah karena adik-kakak terus otomatis tidak ada ketertarikan, enggak bisa gitu juga," ungkapnya.
Dalam edukasi seksual, seseorang juga akan diberikan pemahaman sehingga bisa membedakan rasa apa yang harus dibangun dengan keluarga atau saudaranya.
"Itu kan harus dibangun rasa persaudaraan, gimana rasanya bahwa ini adalah rasa kekeluargaan, bukan ketertarikan, cinta, arousal, dan sebagainya. Itu kan ada proses pembelajaran, jadi ini yang membuat mengapa seks edukasi penting," tutur Zoya. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Nenek 65 Tahun Nikahi Anak Angkat, Berikut Penjelasan Psikolog"
Penulis: Luthfia Ayu Azanella
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
SPOTLIGHT Indonesia 2024, Il Teatro Della Moda Indonesia Pamerkan Karya Busana Perpaduan Seni Kerajinan Italia dan Budaya Indonesia
KOMENTAR