Stylo.ID - Meski mengalami peningkatan jumlah kasus hingga menjadi zona hitam, Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 justru memuji penanganan wabah Covid-19 oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Hal ini disampaikan saat dirinya mengunjungi Balai Kota Surabaya bersama Terawan Agus Putranto selaku Menteri Kesehatan pada Selasa (2/6/2020).
Menurut Doni, Pemkot Surabaya telah melaksanakan langkah-langkah yang dinilai sangat baik dalam menangani pandemi Covid-19.
Adapun peningkatan kasus terkonfirmasi yang dialami Surabaya merupakan buah kerja keras dalam melakukan tracing dan pengambilan sampel di berbagai lingkungan masyarakat.
Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif.
Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni, di Balai Kota Surabaya, Selasa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini berharap, pasien yang saat ini dirawat kemudian sembuh agar mendonasikan plasmanya kepada pemerintah untuk pengobatan pasien yang sakit berat.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya, sebanyak 226 kasus kematian akibat Covid-19 memiliki riwayat penyakit penyerta.
Oleh karena itu, ia meminta agar jenis penyakit penyerta itu dipelajari, kemudian diinformasikan ke masyarakat agar berhati-hati.
Sejak beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Surabaya memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, peningkatan jumlah kasus pozitif Covid-19 itu terjadi karena saat ini pihaknya terus gencar melakukan rapid test massal dan swab di beberapa lokasi yang dinilai ada pandemi.
Ketika kemunculan Covid-19 pada awal Maret lalu, Risma mengaku kesulitan melakukan tes cepat maupun tes swab karena keterbatasan alat itu.
Keterlambatan penanganan di awal pandemi karena keterbatasan alat kesehatan, disebut Risma, membuat kasus Covid-19 di Surabaya menjadi tinggi.
Baca Juga: Bersiap New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona yang Wajib Kamu Hindari!
Namun, saat ini, Risma telah menerima banyak bantuan alat kesehatan dari Kemenkes, BIN, dan BNPB untuk melakukan tes kepada masyarakat di wilayah yang dinilai terdapat pandemi Covid-19.
Tes massal ini dilakukan di sejumlah tempat, baik di jalan raya, di perkampungan, maupun tempat ibadah.
"Jadi, kami lakukan rapid test massal di beberapa tempat. Kadang lokasinya di sepanjang jalan, kadang pula di masjid, dan sebagainya. Sampai hari ini rapid test kurang lebih sebanyak 27.000 orang," Risma.
Hingga Selasa (2/6/2020) malam, jumlah kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 2.748 kasus.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menggambarkan sebaran Covid-19 di Jawa Timur melalui peta sebaran yang dirilis rutin setiap hari.
Baca Juga: 4 Buah yang Baik Dikonsumsi Untuk Meredakan Stres, Cari Tahu Yuk!
Dalam peta tersebut, wilayah Kota Surabaya terlihat berwarna hitam pekat sejak empat hari terakhir.
Menurut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, warna hitam pekat menunjukkan daerah tersebut angka kasusnya lebih dari 1.025 kasus. (*) Cery/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Doni Monardo Ungkap Penyebab Peningkatan Kasus Positif Covid-19 di Surabaya" (https://regional.kompas.com/read/2020/06/03/06035751/doni-monardo-ungkap-penyebab-peningkatan-kasus-positif-covid-19-di-surabaya)
Penulis: Ghinan Salman
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR