Setiap maskernya terdapat kantong pada bagian dalam yang bisa diisi tissue, carbon active, atau masker medis.
Baca Juga: Sazia Outer, Pengganti APD yang Modis Untuk Digunakan Saat Bepergian
Dari segi bentuk pun beragam, mulai dari masker dengan potongan ala Korea dan masker dengan pola lipit.
Yang membedakannya dari masker kain biasa, terdapat kawat anti karat pada bagian hidung, serta desain yang bisa disesuaikan dengan bentuk wajah agar benar-benar pas.
Untuk harganya, dijual secara satuan maupun paket (untuk masker keluarga), mulai dari Rp20 ribu hingga 75 ribu.
Meski dijual untuk umum, masker kain tersebut juga dibagikan secara gratis bagi mereka yang membutuhkan.
Seperti pedagang kaki lima, supir ojol, tukang sampah, tukang parkir, atau siapapun yang ditemuinya dijalan dan tidak mengenakan masker, pasti dibagikannya secara gratis.
Selain masker, Pinky mulai berinisiatif memproduksi baju APD (hazmat coverall) sejak beberapa Rumahsakit di Jawa Tengah kekurangan APD, dan keberadaannya pun langka dipasaran.
Tentu saja, Pinky memproduksi baju APD menyesuaikan standar medis/ rumahsakit, serta terlebih dahulu berkonsultasi dengan para dokter dan perawat, kemudian melakukan uji coba sebelum memproduksi dan memberikannya ke rumahsakit.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR