Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk foreplay, gairah seks makin meningkat dan sensasi orgasme yang akan dialami juga semakin intens.
3. Libido rendah
Mulai memasuki usia 30 tahun, kadar testosteron pria cenderung mengalami penurunan yang bisa memengaruhi hasratnya untuk berhubungan seks.
Kondisi andropause yang sering dialami begitu menginjak usia kepala lima juga dapat menyebabkan kadar testosteronnya menurun.
Testosteron rendah bisa menyebabkan sulit ereksi atau kesulitan mempertahankan ereksi sehingga pasangan cenderung memilih untuk menolak berhubungan seks.
Meskipun testosteron menurun sering penuaan, libido pria juga bisa turun disebabkan oleh hal lainnya, misalnya efek samping obat tertentu (umumnya obat hipertensi dan antidepresan SSRI), gangguan tidur kronis seperti sleep apnea, hingga penyakit tertentu seperti kanker.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjadi, Ini Penyebab Miss V Tegang Saat Malam Pertama!
Yang dapat dilakukan: Diskusikan dengan dokter untuk kemungkinan mendapatkan terapi hormon untuk mengobati masalah testosteron rendahnya.
Kebanyakan pria dengan testosteron rendah akan diresepkan gel testosteron untuk digosokkan pada lengan atau bahunya.
Untuk sementara waktu, kita bisa menyiasati aktivitas seksual dengan teknik-teknik foreplay mesra untuk menjaga api asmara tetap hangat berkobar.
Kita juga bisa menonton konser bersama, menonton film, atau bahkan makan malam romatis sembari mengulang kenangan indah di ranjang.
4. Depresi
Depresi yang tidak tertangani bisa merusak keharmonisan rumah tangga. Pasalnya, depresi adalah salah satu pembunuh gairah seks terbesar.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR