Stylo.ID - Pasar hewan di Wuhan belakangan ini sempat dituding menjadi tempat pertama munculnya virus corona.
Yap, Wuhan memang diketahui menjadi salah satu kota di China yang terjangkit virus corona COVID-19 pada tahun 2019 lalu.
Namun, terdapat fakta yang mengejutkan bahwa ternyata pasar hewan Wuhan bukanlah asal pertama munculnya virus corona.
Baca Juga: Berita Baik! Tanda-tanda Pandemi Corona Akan Segera Berakhir Sudah Mulai Tampak, Ini Buktinya?
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Intisari.ID, belakangan sejumlah ilmuwan justru memberi bukti bahwa virus yang diberi nama SARS-CoV-2 bukan berasal dari pasar di Wuhan.
Menurut laporan Caixin, para ilmuwan tersebut telah menunjukan hasil riset yang menunjukan bukti yang menentang asusmsi mengenai virus corona selama ini.
Para peneliti dari tiga lembaga China termasuk Akademi Ilmu Pengetahuan China itu mengungkapkan bahwa sumber Covid-19 di pasar Wuhan diimpor dari tempat lain.
Menggunakan teknologi pengurutan gen, mereka menganalisis 93 sampel virus dan haplotype, kelompok gen yang diwarisi bersama dari organisme induk tunggal.
Para ilmuwan menemukan bahwa semua sampel dengan tautan yang dilaporkan ke pasar berisi haplotype yang sama, yang mereka sebut H1.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko Soal Kondisi Indonesia Usai Wabah Corona, Akankah Ada Hikmah di Balik Musibah?
Tetapi ketika mereka menggali lebih dalam, para ilmuwan menemukan bahwa tiga haplotype lainnya yakni H3, H13 dan H38 muncul dalam beberapa kasus yang tidak ada hubungannya dengan pasar Wuhan, termasuk satu di kota selatan Shenzhen dan satu lagi di Amerika Serikat.
Sehingga para peneliti menilai temuan ini membuka kemungkinan bahwa virus corona dibawa ke pasar Wuhan dari luar dan mulai menjangkiti orang-orang lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
"SARS-CoV-2 mungkin sudah beredar luas di antara manusia di Wuhan sebelum Desember 2019, mungkin dimulai pada pertengahan hingga akhir November," kata salah satu ilmuwan.
"Beberapa pasien yang terinfeksi mungkin telah diabaikan karena mereka memiliki gejala ringan," pungkasnya.
Hasil riset ini tentunya juga mendukung penelitian lain yang dipublikasikan awal tahun 2020 di jurnal medis terkenal The Lancet yang menantang hipotesis bahwa virus muncul di pasar Wuhan.
Di mana penelitian itu menganalisis 41 pasien yang terinfeksi Covid-19 yang kasusnya sudah ada sejak 1 Desember.
Kesimpulannya, ditemukan 13 kasus dari mereka tidak memiliki hubungan dengan pasar di Wuhan.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, di Xiang Nijuan, seorang peneliti Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona biasanya tidak langsung memunculkan gejalanya.
Itulah mengapa sulit sekali mencari tahu orang yang dicurigai sebagai pembawa Covid-19 tersebut.
Sehingga orang yang merasa melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona sebaiknya dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul "Terungkap Alasan Mengapa Menguak Pasien 1 Virus Corona Sangatlah Sulit, Rupanya Bukan Dari Pasar Hewan Wuhan"
Penulis: Maymunah Nasution
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR