Kendati demikian, penemuan terbaru menyebut, tindakan pencegahan harus diambil saat menangani jasad selama pandemi.
"Prosedur disinfeksi yang digunakan di ruang operasi dapat diterapkan di unit patologi atau forensik juga," tulis para peneliti.
"Saat ini, tidak ada data tentang jumlah pasti mayat yang terkontaminasi Covid-19, karena bukan praktik rutin untuk memeriksa Covid-19 pada mayat di Thailand."
Jasad tak menularkan Covid-19
Sementara itu, Department of Medical Services (DMS) di Thailand mengklaim, mayat pasien yang meninggal akibat Covid-19 tidak menular.
Dr. Somsak Akhasilp, Direktur Jenderal DMS, mengatakan, virus tersebut mati ketika inang atau pembawanya meninggal.
Sehingga, tidak ada kemungkinan virus tersebut ditularkan ke orang lain.
Dr. Somsak merujuk pada pria berusia 70 tahun yang meninggal pada Maret 2020 lalu di Bamrasnaradura Infectious Disease Institute, setelah 50 hari bertarung melawan virus corona.
Berita kematian pria itu diunggah di jejaring Facebook oleh putra pria tadi.
Pada unggahan tersebut, sang putra menulis ayahnya bekerja sebagai supir bus wisata untuk wisatawan China.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR