Stylo.ID - Tanpa disadari, wanita terkadang sering mengabaikan risiko pada sederet produk skincare yang dipakainya sehari-hari.
Sebut saja krim pemutih wajah yang kini kerap jadi tren skincare di kalangan wanita agar makin percaya diri dengan kulitnya yang putih memesona.
Namun, hanya karena terbuai dengan khasiat kulit putih dengan cara instan, beberapa wanita seringkali kurang memperhatikan bahaya yang terdapat pada kandungan krim pemutih yang dipakainya.
Baca Juga: Wajib Waspada! Ini Ciri-ciri Krim Pemutih Wajah yang Palsu dan Tidak Aman Menurut BPOM
Menanggapi banyaknya kasus wanita yang tertipu dengan krim pemutih wajah palsu dan tidak aman, pihak BPOM memberikan himbauan untuk wanita milenial agar lebih cermat sebelum membeli produk kosmetik.
"Sebelum membeli jangan lupa KLIK. Yaitu K Kemasan, kita lihat kemasannya masih bagus apa tidak, sesuai dengan peruntukannya apa tidak. L label apakah ada nama produsennya, importirnya, alamat lengkapnya. I izin edar, untuk izin edar sendiri hanya diawali dengan huruf N nanti ada NA NC ND. Nah, kalau nomernya bukan itu misalnya nomer BPOM kemudian diawali huruf lain pasti bukan dari BPOM. Dan, K Kandungannya kita lihat apakah ada yang berbahaya atau tidak,"jelas Maya Gustina Andarini, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM yang ditemui Stylo.ID beberapa waktu lalu.
Maya juga menghimbau agar setiap wanita jangan sampai tergiur ingin putih tanpa memedulikan kandungan berbahaya yang terdapat pada kosmetik yang digunakan.
Penyakit Kritis Akibat Penggunaan Skincare Palsu
Hal ini karena begitu banyak risiko penyakit yang bisa jadi dampak dari penggunaan pemutih wajah palsu yang berlebihan.
Misalnya saja pemutih wajah yang mengandung merkuri yang bersifat korosif pada kulit yang akan membuat lapisan kulit semakin menipis.
Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal.
Baca Juga: Wajib Waspada! Ini Ciri-ciri Krim Pemutih Wajah yang Palsu dan Tidak Aman Menurut BPOM
Bagaimana Cara Menghindari Risiko Penyakit Kritis Tanpa Bikin Tabungan Terkuras?
Penyakit kiritis selain menyiksa kondisi tubuh, juga membuat kondisi keuangan kamu semakin tidak stabil nih, Stylovers.
Lantas bagaimana menghindari risiko penyakit kritis tanpa bikin tabungan terkuras?
Yap, penyakit kritis saat ini memang semakin menguras biaya yang sangat besar. Hal ini karena pengobatan penyakit kritis yang berlangsung lama. Belum lagi biaya obat-obatan, rumah sakit dan dokter spesialis yang semakin lama semakin mahal.
Karena itu, kamu perlu banget nih, untuk memiliki perencanaan yang baik dan persiapan dari jauh-jauh hari.
Sebenarnya hal ini nggak akan terjadi kalau kamu sudah menyiapkannya dengan asuransi nih, Stylovers.
Mengapa Harus Menggunakan Asuransi?
Umumnya masyarakat Indonesia antipati dengan ajakan dari agen asuransi, padahal hai ini juga bertujuan baik, karena pihak dari asuransi datang menawarkan sesuatu untuk memberikan informasi terbaru mengenai pelayanan yang bisa mereka berikan kepada customer.
Berbagai informasi juga bisa sangat berguna bagi klien untuk menentukan pilihan mana yang mereka perlukan dan mereka butuhkan untuk proteksi di masa akan datang, salah satunya seperti penyakit kritis.
Apa Saja Sih, Untungnya Menggunakan Asuransi Penyakit Kritis?
Hidup Masih Tetap Terjamin
Penyakit kritis tentunya memerlukan waktu penyembuhan yang panjang dan bahkan sampai kehilangan pekerjaan.
Sementara uang yang dikeluarkan oleh asuransi penyakit kritis ini bisa digunakan untuk membiayai hidup.
Baca Juga: Amankah Krim Pemutih Wajah Online Shop yang Dijual Tanpa Izin BPOM? Simak Investigasinya
Dapat Fokus ke Penyembuhan Penyakit
Dengan adanya asuransi penyakit kritis, tentunya mereka bisa lebih tenang ketika ada risiko terkena penyakit kritis karena ada sejumlah uang yang bisa digunakan untuk mencover biaya-biaya tersebut.
Adakah Perbedaan Asuransi Penyakit Kritis dengan Asuransi Kesehatan?
Pada dasarnya, asuransi kesehatan dengan asuransi penyakit kritis punya sedikit perbedaan.
Asuransi kesehatan itu membayar biaya yang dikeluarkan kalau tertanggung mengalami sakit, berapa pun besarnya biaya rumah sakit yang ditanggung.
Sementara, asuransi penyakit kritis memberikan sejumlah uang kepada tertanggung apabila ternyata diagnosa penyakit kritis.
Nah, kalau biaya penyakit kritis, ada biaya di rumah sakit dan di luar rumah sakitnya yang ditanggung oleh pihak asuransi.
Dan, kalau Stylovers, penasaran untuk menemukan asuransi terbaik dan terpercaya kamu bisa banget untuk cek langsung di Lifepal. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR