Stylo.ID - Istilah botox biasa dikenal untuk menghilangkan deep wrinkle atau kerutan yang telah mendalam.
Meski begitu, di dunia kecantikan yang semakin canggih, botox ternyata juga bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan estetik lainnya yaitu mengurangi produksi keringat.
Penasaran apa itu botox untuk keringat berlebih serta bagaimana prosedurnya? Yuk, simak penjelasan dari dr. Maureen Situmeang, SpKK dari Skin & Co Skincare Laser Clinic yang telah dirangkum oleh Nanas Stylo.ID berikut ini!
Baca Juga : Penjelasan dan Cara Kerja Suntik Botox dari Dokter Kecantikan, Wajib Tahu!
"Botox yang satu lagi juga gunanya untuk keringat berlebih," Tutur dr. Maureen Situmeang ketika ditemui di pembukaan resmi gerai kecantikan Skin & Co Skincare Laser Clinic.
Yap! Menurut dr. Maureen Situmeang, SpKK selaku salah satu founder dari Skin & Co, saat ini botox nggak hanya dapat diterapkan sebagai penghilang kerutan dan membuat wajah tirus, melainkan juga untuk mengurangi keringat berlebih pada tubuh manusia, Stylovers.
"Ya, jadi untuk merek yang keringat berlebih (hiperhidrosis) itu juga biasanya dengan botox untuk mengurangi keringat," Lanjutnya menjelaskan.
Baca Juga : Kisaran Harga Perawatan Suntik Filler dan Botox di Klinik Kecantikan di Jakarta dari Pakar Estetika
Prosedur botox untuk mengurangi keringat berlebih atau yang disebut dengan hiperhidrosis biasanya dapat dilakukan di beberapa titik seperti di area ketiak ataupun di telapak tangan yang seringkali basah akibat keringat terus menerus.
"Botox itu kerjanya memblok saraf, jadi disitu perannya untuk muscle tadi biar keliatan tirus ataupun di hiperdrosis," Jelas dr. Maureen Situmeang selanjutnya.
Tindakan botox yang dilakukan untuk mengurangi produksi keringat memiliki titik suntik yang berbeda.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR