Stylo.ID - Happa Official by Mel Ahyar baru saja meluncurkan koleksi baju etnik terbaru yang ke 14 pada Kamis (7/2/2019) di Irwan Tirta Home, Jakarta Selatan.
Koleksi baju etnik terbaru dari Happa Official kali ini bertajuk Hulu Laran, yang berawal dari budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Koleksi Hulu Laran dari Happa Official ini merupakan kerjasama antar kedua pekerja seni, yakni Mel Ahyar sebagai desainer dan penyanyi Andien Aisyah.
Baca Juga : Mel Ahyar Pamerkan Busana Bertajuk Penti di Exhibition White Cube dalam IPMI Trend Show 2019
Hulu Laran bercerita tentang adat istiadat NTT yang menjadi 'penunjuk jalan' dalam kesehariannya. Kedua cerita adat istiadat NTT ini memegang peranan penting dalam kehidupan sosial disana.
Ada dua cerita budaya yang jadi inspirasi koleksi baju etnik dari Happa Official ini, yang pertama adalah kisah Sang Penyair dari bagian timur dan Tari Caci dari bagian barat yang mengajarkan tata cara hidup bersama.
Hulu Laran pertama yakni cerita leluhur "Wato Wele - Lia Nurat" yang menjadi salah satu contoh tradisi lisan para "Penyair Sastra" dari suku Lamaholot.
Baca Juga : Happa by Mel Ahyar Luncurkan Koleksi Unik Inspirasi Suku Tharu
Para penyair cerita sakral nenek moyang ini adalah orang pilihan yang dipercaya mendapatkan anugrah bersyairnya dari Bintang Jatuh.
Ketika Sang Penyair bertutur, ia didatangin dan didampingi oleh Sili Gokok, seekor burung elang yang diyakini turut membantu kemampuannya bersastra.
Happa Official pun menuangkan kisah Hulu Laran oleh Sang Penyair dalam bentuk visual bordir dan print pada kain.
Baca Juga : Foto Bareng Inul Daratista dan Nagita Slavina, Intip Deretan Gaya Iriana Jokowi Kenakan Baju Etnik
Sastra lama suku Lamaholot terlihat pada aksen bordir yang diaplikasikan pada detail koleksi Hulu Laran ini.
Adapula ilustrasi print pada bahan kanvas linen dan katun yang diadaptasi dari simbol-simbol yang memberikan kekuatan Sang Penyair seperti Bintang Jatuh, Burung Elang dan perumpamaan Sang Penyair.
Lalu kisah kedua adalah Hulu Laran dari bagian barat yakni Tari Caci, sebuah kesenian dari suku Manggarai.
Tari ini merupakan tari perang antara sepasang penari laki-laki, dimana mereka bertarung memperebutkan kemenangan dengan cambuk dan perisai.
Hulu Laran Tari Caci ini mengajarkan tentang sportivitas menerima kemenangan dan kekalahan, dan dijadikan ritual untuk bersyukur atas musim panen, tahun baru juga upacara adat lainnya.
"Kami merasa Tari Caci sangat cocok untuk menyampaikan pesan kepada khalayak terlebih tahun 2019 ini sedang pesta politik. Kami berharap pesta politik tahun ini akan menjunjung tinggi sportivitas dan semangat kebaikan akan tersebar," ujar Andien dibarengi anggukan Mel Ahyar, sang desainer.
Desain dan warna koleksi terbaru Happa merupakan interpretasi modern dari kostum tradisional Tari Caci.
Warna yang diadaptasi antara lain biru, kuning mustard, merah marun, hijau toska dan hitam yang mendominasi keseluruhan rentang warna koleksi Hulu Laran.
Padu padan baju bertumpuk diadaptasi dari gaya berpakaian tradisional NTT yang mengombinasikan kain tenun dengan baju sehari-hari dan dipadu aksesori khas suku masing-masing. (*)
Rekomendasi Produk Perawatan Rambut dan Alat Rambut dengan Desain Apik Sekaligus Menyenangkan
KOMENTAR