Stylo.ID – Desainer anggota APPMI Jawa Barat yaitu Yurita Puji menghadirkan koleksi busana etnik menggunakan 12 kain heritage asal 12 daerah di Indonesia di panggung mode Fashionality 2018 by APPMI Jawa Barat pada Jumat, 30 November 2018 kemarin bertema Heritage Fabric Indonesia.
Di bawah manajemen FIND atau Fashion Indo Digital, Yurita Puji menggabungkan kain heritage asli Indonesia ke dalam busana berpotongan modern di malam terakhir acara Fashionality 2018 di Trans Convention Center, Bandung, Jawa Barat.
Dalam rona merah marun yang elegan dan klasik, koleksi busana etnik bergaya cocktail dress dari 12 kain heritage Indonesia karya desainer anggota APPMI Jawa Barat, Yurita Puji, menjadi suguhan yang berbeda di antara koleksi busana modern feminin rancangan desainer APPMI Jawa Barat lainnya.
Yurita Puji membawa keunikan motif khas masing-masing 12 kain dari daerah di Indonesia yaitu di antaranya NTT SBD, Kalimantan Dayak Iban, Lurik Jumputan Palembang, Serat Nanas Cirebon, Tapis Lampung, Tenun Nias, Karawo Gorontalo, Ulos Batak, Songket Aceh, Sangsirangan Kalimantan, dan Jumputan Kalimantan.
Produk Lokal Untuk Global Lewat Cara Digital
Berada di bawah manajemen FIND atau Fashion Indo Digital, Yurita Puji bersama-sama mengembangkan produk lokal secara aktif melalui platform digital yang mampu menjangkau pasar yang lebih luas baik lokal maupun internasional.
FIND sendiri mengemas talenta-talenta baru dalam dunia fashion dengan memanfaatkan potensi lain Indonesia yang dikemas secara modern yang tentu saja memiliki daya jual untuk dipasarkan ke lokal maupun mancanegara.
Yurita pun merupakan salah satu perancang busana Indonesia dan sekaligus anggota APPMI Jawa Barat yang karyanya sudah berhasil hadir di pagelaran New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, dan Milan Fashion Week sembari mempromosikan kain daerah asli Indonesia ke masyarakat internasional.
Kontemporer khas Yurita Puji
Jika Stylovers mengikuti perkembangan karier dan karya Yurita Puji, desainer bertubuh mungil yang kini berhijab tersebut memang menjadi insan kreatif mode yang selalu bersemangat memperkenalkan sekaligus melestarikan kekayaan wastra Indonesia dalam setiap potong busananya.
Seperti yang ia tampilkan di panggung mode Fashionality 2018 kemarin lewat perkawinan gaya busana simpel modern dengan 12 kain heritage dari 12 daerah di Indonesia.
Siluet busana H-line dan A-line yang sarat akan gaya modern pun sengaja dipilih oleh Yurita Puji untuk memberi proporsi seimbang pada koleksi busana etniknya.
Dengan cermat, Yurita menempatkan setiap potongan helai kain heritage di berbagai bagian, yang kesemuanya berbeda untuk masing-masing busana.
Sebut saja, misalnya untuk busana dress bergaya sheath atau shift, Yurita meletakkan kain heritage sebagai aksen selendang yang membalut bahu yang diberi pemanis pita warna merah marun bahan polos biasa.
Kemudian, pada koleksi lainnya, Yurita menggunakan kain heritage sebagai atasan busana tanpa lengan yang diberi aksen tassel di bagian bawah.
Selanjutnya, Yurita menggunakan kain heritage sebagai atasan berkerah cheongsam yang dikombinasikan bersama bawahan rok yang dilapisi bahan tule.
Atau, dress bergaya ruffles yang hanya menggunakan kain heritage sebagai aksen pemanis saja di salah satu bagiannya yang lagi-lagi memperlihatkan kematangan Yurita Puji dalam menghadirkan busana etnik kontemporer yang elegan alias tidak berlebihan.
Bisa dikatakan, menurut Stylo.ID, Yurita Puji cukup berhasil menyulap 12 kain heritage Indonesia ke dalam busana bergaya modern simpel dan wearable di panggung mode Fashionality 2018 by APPMI Jawa Barat. (*)
KOMENTAR