Lalu apa saja yang menjadi pembeda busana haute couture dengan pakaian ready to wear atau biasa dikenal RTW?
Nah kali ini Lecturer and Advisory Board Member Indonesian Fashion Chamber Taruna Kusmaryuda Kusmayadi atau yang akrab dipanggil Nuna, berbagi penjelasannya tentang busana haute couture kepada Cece Stylo.id melalui pesan What's app.
Busana haute couture memiliki ciri khas yang membedakannya dengan busana ready to wear karena didesain secara eksklusif (one of a kind) oleh perancangnya.
"Busana haute couture dibuat berdasarkan desain atau pesanan khusus dengan ukuran khusus memakai ukuran yang sudah dibentuk pada manequin persis ukuran si pemesan. Sehingga tidak memerlukan beberapa kali proses fitting," ungkap perancang busana yang pernah menjadi Assistant senior stylist di Head Office of Frostman, New York, Amerika Serikat ini.
Baca Juga : Jakarta Fashion Week 2019 : Tren Warna Rambut Colorful dan Layer Mendominasi Pengunjung JFW
Busana haute couture menggunakan bahan-bahan utama dan pelengkap serta aksesoris detail yang mahal sehingga proses pembuatannya cukup 'njlimet' atau rumit.
Nah Stylovers, menurut pria kelahiran Surabaya ini, ada beberapa faktor yang membuat sebuah rancangan busana haute couture bernilai tinggi.
"Biasanya (busana haute couture) dibuat hanya satu, menggunakan material yang berkualitas, dikerjakan dengan sangat teliti membuatnya memerlukan banyak jam kerja karena dikerjakan secara detail dan perseorangan," ujar Nuna.
Menurut Nuna, bagi para desainer yang ingin merancang busana haute couture yang perlu disiapkan adalah kompetensi mereka untuk membuat produk couture, memiliki ketelitian yang mendekati sempurna atau mengetahui berbagai macam tekstil dan aksesorisnya secara mendalam, mengetahui banyak hal tentang budaya dan sosial sehingga dapat menjadi referensi dalam karya maupun di dunia sosialnya.