POPULO Batik Merilis Koleksi Terbaru Bertajuk LAYERS, Milenial Banget!

By Mreizghi Alvio Linchia, Rabu, 31 Oktober 2018 | 21:18 WIB
Koleksi terbaru POPULO Batik bertajuk LAYERS mengusung gaya kekinian dan milenial banget (instagram.com/@populobatik)

Stylo.ID - Merk fashion lokal, POPULO Batik, merilis koleksi terbaru dengan tema LAYERS yang cocok untuk para milenial nih Stylovers.

Dipamerkan di POPULO Batik Gallery, Jakarta Selatan, koleksi LAYERS ini didominasi nuansa monokrom alias hitam dan putih, khas milenial banget kan?

Merk fashion yang digawangi Ba'i Soemarlono ini merilis koleksi yang terinspirasi dari budaya lokal namun dikemas dengan gaya yang modern dan kekinian.

Baca Juga : 4 Rekomendasi Lipstik Lokal Warna Ungu Untuk Kulit Sawo Matang di Bawah 100 Ribu Rupiah

Penasaran seperti apa tampilan koleksi terbaru dari POPULO Batik yang bergaya milenial banget ini? Berikut laporan dari Chia Stylo.ID.

Bai Soemarlono dan koleksi terbarunya, LAYERS, yang diluncurkan di POPULO Batik Gallery, Jakarta Selatan (Stylo.ID/Mreizghi Alvio Linchia)

Saat ini, persepsi kita tidak selalu sama seperti kenyataan. Apa yang kita lihat dan kita percaya adalah satu bentuk realitas, sedangkan realitas lain yang terjadi adalah status quo.

Hal ini yang kemudian menginspirasi POPULO Batik, until menciptakan koleksi terbaru dengan permainan persepsi yang tak biasa dan mengejutkan.

Baca Juga : Inilah Rekomendasi 5 Warna Kuteks yang Cocok Untuk Pemilik Kulit Gelap

Koleksi LAYERS yang terdiri dari kurang lebih 16 set look ini memanipulasi pandangan pemakainya dengan menumpuk berbagai motif, bahan, warna, teknik juga gaya.

Tampilan koleksi LAYERS dari POPULO Batik yang dipamerkan di butik POPULO Batik, Jakarta Selatan pad (instagram.com/@populobatik)

Koleksi LAYERS dari POPULO Batik ini menggunakan 2 motif berbeda, yakni motif geometris berupa kotak ukuran kecil dan batik truntum bentuk bintang.

Kedua motif dipadukan dalam teknik overlay oleh POPULO Batik dan kemudian terciptalah motif ketiga.

Baca Juga : 5 Cara yang Ampuh Menghilangkan Bulu Halus di Wajah dengan Bahan Alami

Motif ketiga ini dapat tercipta dari motif garis yang tertutup atau motif kotak yang tertutup oleh motif lainnya, tergantung bagaimana pemakai menstyling busananya.

Tampilan kain yang digunakan pada koleksi LAYERS dari POPULO Batik, dipertunjukkan pada hari Rabu (31/10/2018) (Stylo.ID/Mreizghi Alvio Linchia)

Koleksi LAYERS ini juga menggunakan bahan kain alami seperti silk satin, organza silk, lightweight cotton, dan jersey Amerika dengan bahan tembus pandang untuk menutup atau memamerkan motif batik dengan car yang berbeda.

POPULO Batik mengubah pandangan pemakainya pada motif-motif yang digunakan dengan penerapan teknik layer, antara lain quilting, potongan jahitan ataupun bordir diatas bahan kain tersebut.

Baca Juga : Tampil Beda dengan Inspirasi Warna Rambut Terang ala Sonia Eryka

Nggak berhenti sampai situ, POPULO Batik juga dan menumpuk berbagai gaya misalnya sporty, kasual, streetwear, hingga tailored.

Salah satu koleksi LAYERS dari POPULO Batik yang dipamerkan pada hari Rabu (31/10/2018) di butik POPULO Batik, Jakarta Selatan (Stylo.ID/Mreizghi Alvio Linchia)

Semua koleksi meredefinisi ide gaya yang baru dengan sentuhan retro, kekinian juga modern, pas untuk milenial.

Selain itu, dalam koleksi LAYERS ini terdapat pula beberapa set look hasil kolaborasi POPULO Batik dengan tattoo artist asal Berlin, yakni Tobias Vetter.

Baca Juga : COSRX Luncurkan Produk Moisturizer Baru Cocok Untuk Semua Jenis Kulit!

Pada koleksi kolaborasi ini nggak hanya terdiri dari busana saja, tapi juga ada aksesori kekinian untuk milenial seperti sling bag dan bucket hat.

Kolaborasi POPULO Batik dan Tobias Vetter, Tattoo Artist dari Berlin (Stylo.ID/Mreizghi Alvio Linchia)

Wah, keren dan kekinian banget ya koleksi terbaru dari POPULO Batik ini! Dijamin deh, pakai batik kekinian nggak akan keliatan kuno untuk para milenial.

Meskipun merk fashion lokal ini telah berdiri sejak tahun 1994, POPULO Batik berhasil membuktikan bahwa kreasinya mampu berkembang mengikuti perkembangan zaman. (*)