Stylo.ID - Kain tradisional Indonesia di dunia mode menjadi ciri khas tersendiri bagi para desainer.
Termasuk bagi Bateeq.
Bateeq berpartisipasi dalam acara 23 Fashion Show Paskal Fashion District tahun ini yang berlangsung di 23 Paskal Shopping Centre, Bandung, pada hari Sabtu (08/09/2018).
Dalam acara ini, Bateeq mempersembahkan koleksi Fall Winter 2018 dengan mengusung tema Kelir.
Baca Juga : Inspirasi Boyish Looks ala Melody Prima dengan Cropped Denim Jacket, Cocok nih Buat Hijabers!
Tema ini sendiri mengacu pada layar yang digunakan dalam wayang kulit, wayang-wayang tradisional Indonesia.
Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' adalah pepatah Jawa untuk membawa diri lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam koleksi yang bertema Kelir ini, ada 8 koleksi dengan tiga motif yang disajikan, antara lain Delikan, Lituhayu, dan Arjuna Kenanga.
Dalam bahasa Jawa, Delikan berarti 'menyembunyikan' yang memegang gagasan bahwa bentuk atau gambar, mengandung pesan khusus yang dimaksudkan untuk disampaikan.
Baca Juga : Tiru Penampilan Amanda Rawles Kenakan Turtleneck Sweater dengan Harga di Bawah 250 Ribu Rupiah!
Desainnya mengabungkan siluet boneka bayangan dengan unsur batik Kawung Prabu dan Banji.
Kemudian Lituhayu mengambil bentuk burung gagak dan pakaian tokoh Wayang, Dewi Larasati, yang dikatakan tegap namun lembut, menawan ketika berbicara dan mampu meredakan amarahnya.
Motif ini dikombinasikan dengan motif batik tertua yakni Grinsing, yang kembali ke buku-buku Jawa kuno, Negarakertagama dan Serat Pararaton, dengan filosofi keseimbangan, kesuburan dan kemakmuran.
Lalu motif yang terakhir adalah Arjuna Kenanga yang diambil dari tokoh wayang Arjuna, dan bunga magnolia.
Baca Juga : Pilihan Warna Rambut yang Cocok Buat Pemilik Kulit Sawo Matang
Dalam bahasa Sanskerta, 'Arjuna' secara harfiah berarti menjadi murni dalam tubuh dan pikiran.
Sementara itu, magnolia adalah simbol mengekspresikan rasa hormat seseorang kepada leluhurnya.
Kelir juga bisa diterjemahkan sebagai warna dalam bahasa Jawa.
Koleksi yang akan ditampilkan kali ini memadukan warna yang solid dan tajam dengan mempertahankan nuansa gelap untuk mencerminkan musim gugur dan musim dingin.
Baca Juga : Tampil Cantik dengan Perawatan Sederhana Untuk Hidung Berminyak!
Beberapa koleksi tetap menuunakan kain dengan warna yang sama, tetapi dengan sedikit variasi tone yang berbeda.
Tak hanya itu, dalam koleksi yang ditampilkan designer Bateeq bermain dengan teknik 'trompe l'oeil' dengan mengunakan lebih banyak embroideries dan rubber prints yang terlihat dari kain utamanya.
Walaupun terlihatnya sederhana, ternyata koleksi ini terdapat perbedaan dalam detail, tekstur dan volume jika dilihat dari sudut pandang yang lebih dekat.
Mengunakan teknik pemotongan laser, guntingan yang dibuat pada kain dengan menciptakan efek bayangan.
Baca Juga : Brand Makeup Revlon Rilis Varian Produk Terbaru yang Bertajuk Shoot to The Moon
Untuk material Bateeq menggunakan jacauard, wool-cupro, katun dan poliester.
Uniknya, koleksi ini dapat dipakai dalam segala kesempatan, mulai dari outfit siang hari ke malam hari, dari acara formal ke acara yang lebih santai.
Namun tetap selalu mengikuti tren yang ada, selain itu juga tetap mempertahankan batik sebagai warisan budaya di Indonesia. (*)