Desainnya mengabungkan siluet boneka bayangan dengan unsur batik Kawung Prabu dan Banji.
Kemudian Lituhayu mengambil bentuk burung gagak dan pakaian tokoh Wayang, Dewi Larasati, yang dikatakan tegap namun lembut, menawan ketika berbicara dan mampu meredakan amarahnya.
Motif ini dikombinasikan dengan motif batik tertua yakni Grinsing, yang kembali ke buku-buku Jawa kuno, Negarakertagama dan Serat Pararaton, dengan filosofi keseimbangan, kesuburan dan kemakmuran.
Lalu motif yang terakhir adalah Arjuna Kenanga yang diambil dari tokoh wayang Arjuna, dan bunga magnolia.
Baca Juga : Pilihan Warna Rambut yang Cocok Buat Pemilik Kulit Sawo Matang
Dalam bahasa Sanskerta, 'Arjuna' secara harfiah berarti menjadi murni dalam tubuh dan pikiran.
Sementara itu, magnolia adalah simbol mengekspresikan rasa hormat seseorang kepada leluhurnya.
Kelir juga bisa diterjemahkan sebagai warna dalam bahasa Jawa.
Koleksi yang akan ditampilkan kali ini memadukan warna yang solid dan tajam dengan mempertahankan nuansa gelap untuk mencerminkan musim gugur dan musim dingin.
Baca Juga : Tampil Cantik dengan Perawatan Sederhana Untuk Hidung Berminyak!
Beberapa koleksi tetap menuunakan kain dengan warna yang sama, tetapi dengan sedikit variasi tone yang berbeda.