JFW 2025, Digo Design Hadirkan Baju Pengantin dari Limbah Produksi

By Stylo Writer, Kamis, 24 Oktober 2024 | 20:36 WIB
Koleksi baju pengantin dari limbah produksi karya Digo Design di JFW 2025 (JFW)

Stylo Indonesia - Digo Design tampil dengan koleksi terbaru mereka di Jakarta Fashion Week (JFW) 2025.

Bertemakan "Faithfulness," koleksi Digo Design tidak hanya menonjolkan keindahan dan keanggunan gaun pengantin, tetapi juga mengedepankan nilai keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah produksi.

Karya Digo Design kali ini terinspirasi dari perjalanan emosional sang desainer bersama anjing kesayangannya, Hugo, yang menanamkan makna kesetiaan yang mendalam dalam setiap jahitan.

Dari pengalaman ini, desainer menyadari bahwa kesetiaan bukan hanya tentang hubungan antara manusia dan hewan peliharaan, tetapi juga tentang kesetiaan dalam berkarya.

Baca Juga: Dimeriahkan Jennifer Coppen, Haidee & Orlin Pamerkan Koleksi A Tale to Remember di JFW 2025

Koleksi baju pengantin dari limbah produksi karya Digo Design di JFW 2025 (JFW)

Kesetiaan yang ditunjukkan Hugo juga menjadi simbol bagi banyak wanita yang mendambakan pasangan hidup.

Hari pernikahan adalah momen paling ditunggu-tunggu, di mana janji setia sehidup semati diucapkan.

Oleh karena itu, koleksi ini juga menjadi perayaan cinta dan komitmen.

Sustainable Bride: Inovasi dari Limbah Produksi

Koleksi "Sustainable Bride" menjadi sorotan utama dalam penampilan Digo Design.

Dengan memanfaatkan sisa-sisa kain dari limbah produksi, koleksi ini menampilkan rangkaian busana pengantin yang tidak hanya cantik, tetapi juga ramah lingkungan.

Setiap gaun diciptakan dengan mengombinasikan taplak bekas dan rajutan tangan yang dihias indah, menciptakan tampilan yang unik dan menawan.

Baca Juga: JFW 2025, Sederet Jenama Lokal Mempersembahkan Karya Busana dengan Nilai Keberlanjutan dan Estetika Budaya Indonesia

Koleksi baju pengantin dari limbah produksi karya Digo Design di JFW 2025 (JFW)

Pemilihan warna dalam koleksi ini terinspirasi dari budaya Bali.

Kombinasi warna hitam, putih, dan aksen merah yang merepresentasikan Tridatu, yaitu filosofi spiritual Bali, memberikan makna yang lebih dalam pada setiap gaun.

Corak dan warna taplak yang sudah dikurasi dipadukan dengan cermat, mempertahankan keindahan masing-masing bahan yang digunakan.

Keberlanjutan Melalui Batik dan Aksesori

Sebagai langkah baru dalam koleksi ini, Digo Design memperkenalkan penggunaan Kain Batik.

Kain ini diperoleh melalui thrifting di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, dan toko lokal batik di sekitarnya, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan.

Batik yang kaya akan tradisi dan nilai estetika memberikan dimensi baru pada busana pengantin, menjadikannya semakin istimewa.

Baca Juga: JFW 2025 Resmi Digelar, Dimeriahkan oleh Ratusan Desainer Indonesia

 

Koleksi baju pengantin dari limbah produksi karya Digo Design di JFW 2025 (JFW)

Aksesori dalam koleksi ini juga mencerminkan nilai keberlanjutan. Teknik beading yang diaplikasikan secara manual pada kalung dan tas kecil menambah sentuhan keanggunan.

Bahan-bahan untuk aksesori ini diperoleh dari toko lokal di Bali, menciptakan ekosistem yang saling mendukung dan menguatkan komunitas lokal.

Koleksi busananya kali ini tentu merupakan sebuah inspirasi bagi setiap wanita yang mendambakan hari bahagia dalam pernikahan, sekaligus memberikan dampak positif bagi bumi. (*)

Clara Ristiani