Stylo Indonesia - Perhelatan internasional BRICS+ Fashion Summit kembali digelar di Moscow, Rusia, pada 3-5 Oktober 2024.
Event tahunan ini kembali diadakan dengan format yang lebih megah dan tamu undangan dengan jumlah yang semakin meningkat.
Jika BRICS+ Fashion Summit tahun lalu dapat dihadiri oleh 60 negara, maka di tahun ini telah berpartisipasi para pemuka mode dari lebih dari 100 negara.
Para pemuka mode dari Laos, Kamboja, El Salvador, Zambina, Kepulauan Cayman, Indonesia, dan lainnya, turut berkumpul di Moscow, Rusia.
BRICS+ Fashion Summit kali ini membahas berbagai isu-isu pengembangan fesyen global, khususnya untuk negara-negara berkembang.
Berbagai topik telah dibahas selama summit berlangsung, mulai dari topik penciptaan merek, manufaktur ramah lingkungan, hingga masa depan fesyen dalam kacamata global.
Dari 100 negara, lebih dari 200 pemuka mode berkumpul untuk mendalami isu dan topik penting dalam industri mode di seluruh dunia.
BRICS+ Fashion Summit tak hanya membahas isu semata, namun juga dipercaya dapat menjadi gerbang terbukanya berbagai kerjasama bagi berbagai negara.
Hal serupa diungkapkan oleh Ali Charisma selaku Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC).
"Bagi negara-negara berkembang, acara ini (BRICS+ Fashion Summit) menawarkan platform untuk menampilkan kontribusi fesyen mereka yang unik, mengakses pasar baru, dan membangun kemitraan strategis. Summit ini mempromosikan keberagaman dan inovasi dalam fesyen, yang dapat membantu negara-negara ini mendapatkan visibilitas dan meningkatkan daya saing global mereka." ujar Ali.
Sebagai pakar mode tanah air, Ali Charisma juga dipercaya menjadi salah satu pembicara dalam topik industri mode global berkelanjutan dalam BRICS+ Fashion Summit.
Secara spesifik, Ali Charisma merasa bahwa industri fesyen Indonesia akan mendapat lebih banyak peluang untuk dikenal dalam pasar internasional, khususnya pada pasar Rusia yang menjadi tempat perhelatan BRICS+ Fashion Summit.
Indonesia memiliki industri tekstil yang sangat besar, dan tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
Di tahun 2023, situs penelitian Statista bahkan memperkirakan bahwa produksi tekstil di Indonesia mencapai $13,5 miliar!
Sehingga, bukan menjadi hal yang mustahil jika angka tersebut semakin meningkat setiap tahunnya.
Dengan kekayaan budaya dan keunikan tekstil dalam negeri, Ali Charisma juga merasa bahwa poin tersebut bisa menjadi nilai unggul bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Rusia.
Dengan adanya peluang di pasar yang baru, desainer Indonesia juga dapat tumbuh dan berinovasi untuk semakin lebih baik lagi.
Saat BRICS+ Fashion Summit diselenggarakan, Moscow Fashion Week juga ikut berlangsung di waktu yang sama.
Jenama asal Jakarta RAEGITAZORO, menjadi pembuka peragaan busana Moscow Fashion Week di tanggal 4 Oktober 2024 lalu.
Membawa busana yang dibuat dari sisa produksi tak terpakai, membuat peragaan busana RAEGITAZORO sangat selaras dengan diskusi yang berlangsung di BRICS+ Fashion Summit.
Baca Juga: Array Resmikan Kembali Toko di Plaza Indonesia, Koleksi Bertema Floral Jadi Andalan
(*)