Jogja Fashion Trend Kembali Digelar, Wujudkan Cita-cita Yogyakarta Sebagai Gerbang Etnik Indonesia

By Annisa Suminar, Kamis, 8 Agustus 2024 | 09:50 WIB
Pembukaan Grebeg UMKM Bank Indonesia kpw Yogyakarta dan Jogja Fashion Trend, di Pakuwon Mall Yogyakarta, Rabu (07/08) (Dok JFT)

Mereka akan mempersembahkan karya terbaiknya yang diwujudkan dalam bentuk pakaian kids &teen, modest, konvensional, dan busana pria.

Pemakaian wastra Nusantara menjadi salah satu yang juga menjadi highlight dalam perhelatan fashion yang telah dua kali dilaksanakan di Pakuwon Mall Jogjakarta ini.

Mengangkat tema Inspectre, diharapkan JFT bisa menjadi ruang bagi para desainer dan pelaku UMKM agar semakin berkembang dan dikenal secara luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Tak hanya itu, hadirnya JFT 2024 ini pun juga diharapkan bisa menjadi pintu gerbang Etnik Indonesia bagi masyarakat yang sedang mencari kain hingga busana wastra.

Baca Juga: Jakarta Fashion Trend 2024, Monika Jufry Hadirkan Koleksi Busana Bertajuk Winter Game

Hal tersbutpun diungkapkan langsung oleh Afif Syakur selaku Project Director Joja Fashion Trend.

"Di Jogja ini kita ingin menunjukkan sebagai salah satu pintu gerbang etnik Indonesia. Itu yang kita cita-citakan."

Pembukaan Grebeg UMKM Bank Indonesia kpw Yogyakarta dan Jogja Fashion Trend, di Pakuwon Mall Yogyakarta, Rabu (07/08) (Dok JFT)

Lebih lanjut Afif juga menambahkan bahwa event ini sebagai bentuk upaya agar wastra dapat dikenal semakin luas di mata global.

"Kami berpikir Jogjakarta itu semacam Indonesia kecil, banyak masyarakat luar Jogja yang berkiprah baik itu dalam teknologi dan budaayanya. Sehingga kami mengupayakan untuk mengangkat wastra baik nasional maupun internasional," tuturnya.

Melalui event JFT, diharapkan dapat mendorong dan juga mengembangkan para talent desainer dan kreator fashion dan juga mengenalkan wastra Indonesia.

"Kalau Yogyakarta punya wastra Yogya, kita tidak ingin membatasi hanya menggunakan satu wastra dari daerah tertentu. Oleh karena itu, para founder JFT ingin mengubah desainer yang bergabung JFT se Indonesia. Pak Philip menginformasikan akan ada 139 desainer dari berbagai kota kabupaten di Indonesia. Jawa sampai Kalimantan, Kepuklauan Riau, dan Sumatera. Hal ini menandakan bahwa Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia yang terbuka untuk seluruh karya dari anak bangsa Indonesia. Minggu lalu, kami juga mengadakan KKI (Karya Kreatif Indonesia), dan saya banggaa da 2 desainer generasi gen z , kami juga melakukan kompetisi desainer muda dan terpilih 2 orang untukd ilatih di sana. Mereka berasal dari SMK 6 dan SMK 4 Yogyakarta,” ujar Bapak Hermanto Deputy Bank Indonesia Yogyakarta.