Penyebab Jerawat di Hidung, Ada yang Salah dengan Pencernaan?

By Stylo Writer, Rabu, 12 Juni 2024 | 21:00 WIB
Penyebab Jerawat di Hidung, Ada yang Salah dengan Pencernaan? (dok. Stylo Indonesia)

Stylo Indonesia - Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati.

Masalah kulit ini bisa muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk jerawat di hidung.

Selain dapat menimbulkan nyeri, jerawat tentu juga bisa mengurangi kepercayaan diri seseorang.

Karena itu, penting mengetahui penyebab jerawat di hidung agar bisa melakukan perawatan yang tepat. Simak yang dilansir oleh halodoc:

1. Masalah pencernaan

Masalah pencernaan sering dikaitkan dengan pembentukan jerawat di ujung hidung. Jerawat adalah gejala dari masalah sistem kekebalan tubuh, dan 70 persen dari sistem kekebalan tubuh ada di saluran pencernaan. 

Ketika bagian dari sistem kekebalan pada saluran pencernaan terlalu aktif, bagian dari sistem kekebalan di area lain di tubuh, seperti kulit juga dapat menjadi terlalu aktif. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan jerawat.

2. Fluktuasi hormon

Fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan pembentukan jerawat di sisi hidung. Nah, jerawat yang terjadi karena fluktuasi hormon lebih berisiko menyerang area yang pori-porinya membesar. 

Jerawat hormonal berkembang ketika perubahan hormonal meningkatkan jumlah minyak dari kulit.

Minyak yang berinteraksi dengan bakteri di pori-pori kulit tempat rambut tumbuh (folikel rambut) dapat menyebabkan jerawat.

3. Mencabut bulu hidung

Mencabut bulu hidung dapat memicu pertumbuhan rambut ke dalam yang menyerupai jerawat di hidung. Rambut yang tumbuh ke dalam adalah komplikasi umum dari pencabutan rambut, termasuk bulu hidung.

4. Meningkatnya stres

Peningkatan stres dapat menyebabkan pertumbuhan jerawat yang berulang. Pada saat stres, hormon stres meningkat dan memicu kelenjar minyak untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Nah, hal ini yang memicu munculnya jerawat. 

Jika kamu sering berjerawat saat menstruasi, kemungkinan besar kamu akan mengalami jerawat hormonal daripada jerawat stres.

Perubahan hormonal, terutama peningkatan kadar androgen, memiliki efek yang sama pada kelenjar minyak. 

5. Riwayat genetik 

Kondisi genetik dapat menentukan seberapa berisiko seseorang mengalami jerawat. Genetik dapat menentukan seberapa efektif sistem kekebalan tubuh dalam menangkal bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes).

Bakteri ini merupakan penyebab jerawat, dengan merangsang produksi minyak di folikel dan menyebabkan peradangan.

Faktor genetik juga berperan dalam kemampuan folikel menjadi tahan jerawat di masa dewasa. Jika kamu memiliki orang tua atau saudara kandung yang memiliki jerawat, maka kamu berisiko mengalami jerawat lebih besar. 

6. Kebiasaan menyentuh wajah 

Sentuhan tangan dapat membawa kotoran dan bakteri ke kulit wajah, termasuk hidung. Selanjutnya, bakteri yang terbawa tangan dapat menginfeksi pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat muncul.

7. Pemilihan produk perawatan yang tidak tepat

Pemilihan produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan jenis kulit dapat menyebabkan iritasi dan jerawat.

Menggunakan produk yang terlalu keras atau mengandung bahan yang kurang cocok, dapat memicu masalah kulit termasuk jerawat di hidung.(*)