Hormon Bahagia Namanya Apa di Dalam Tubuh? Ini Proses Terjadinya

By Grace Kencana Pranata, Rabu, 29 Mei 2024 | 17:05 WIB
Ilustrasi bahagia (dok. Stylo Indonesia)

Stylo Indonesia - Rasa bahagia yang keluar dalam hati dan pikiran kita ternyata berasal dari hormon, loh, Stylovers.

Hormon yang memproduksi perasaan bahagia tersebut berasal dari berbagai mekanisme biologis dan sejumlah aktivitas.

Maka dari itu, ketika ada sejumlah hal yang memicu bahagia dalam diri seseorang, maka hormon bahagia pada tubuhnya akan terpacu untuk dilepaskan dalam tubuh.

Menarik banget, ya, Stylovers!

Nah, kira-kira, bagaimana sih penjelasan tentang kemunculan hormon bahagia dalam tubuh?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Hormon dopamin

Hormon ini diproduksi di beberapa area otak, termasuk substansia nigra dan area ventral tegmental.

Saat proses pembentukannya ini dibuat dari asam amino tirosin, yang bisa ditemukan dalam makanan seperti daging, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Aktivitas yang memberikan penghargaan atau kepuasan seperti makan makanan enak, berolahraga, mendengarkan musik yang disukai, dan mencapai tujuan dapat merangsang pelepasan dopamin.

Hormon endorfin

Selanjutnya, ada juga hormon endorfin dalam tubuh kita.

Baca Juga: Jadi Janda Lebih Bahagia? Gaya Baru Shandy Aulia Tenteng Tas Mewah Jadi Sorotan 

Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari dan sistem saraf pusat.

Terbentuknya hormon ini dipicu oleh aktivitas fisik intens, seperti berolahraga, serta aktivitas yang menyebabkan stres positif atau euforia.

Untuk meningkatkan hormon endorfin, kamu bisa rutin melakukan olahraga seperti lari, yoga, dan latihan kekuatan, serta aktivitas seperti tertawa, meditasi, dan akupunktur bisa merangsang pelepasan endorfin.

Hormon Serotonin

Serotonin diproduksi di otak dan usus karena sekitar 90% serotonin dalam tubuh ditemukan di saluran pencernaan.

Saat proses pembuatan dari asam amino triptofan, yang bisa didapatkan dari makanan seperti telur, keju, daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Paparan sinar matahari, olahraga, dan konsumsi makanan kaya triptofan bisa meningkatkan kadar serotonin.

Teknik relaksasi seperti meditasi dan praktik kebersyukuran juga dapat membantu.

Hormon oksitosin

Terakhir ada juga hormon oksitosin, yang proses produksinya di hipotalamus dan disekresikan oleh kelenjar pituitari.

Proses pembentukannya yaitu saat hormon oksitosin dilepaskan sebagai respons terhadap kontak fisik, seperti pelukan, berciuman, menyusui, dan hubungan seksual.

Baca Juga: Suaminya Narkoba Lagi, OOTD Bahagia Irish Bella Tenteng Tas Mewah Jadi Sorotan

 

Adanya interaksi sosial yang positif, kepercayaan, dan kasih sayang dalam hubungan interpersonal, serta tindakan memberi atau menerima dukungan emosional dapat meningkatkan kadar oksitosin. (*)