Setelah Haid Keputihan Banyak, Ini Beda yang Normal dan Tidak Normal!

By Cerysa Nur Insani, Kamis, 28 Maret 2024 | 13:05 WIB
Ilustrasi perempuan mengalami keputihan. (Dok. Stylo Indonesia | Raafiud Mikada)

Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kamu mengalami keluarnya keputihan setelah haid?

Ketika menjelang menstruasi selesai, kamu mungkin akan mengira cairan yang terus keluar dari area kewanitaan akan berhenti dengan sendirinya.

Namun, kerap terjadi keputihan justru keluar sesudah menstruasi selesai.

Apa yang menyebabkan malah keputihan sesudah menstruasi dan apakah ini merupakan hal yang normal?

Yuk, simak perbedaan keputihan yang normal dan tidak normal setelah haid serta penyebabnya berikut ini!

Dilansir dari hellosehat.com, ini dia beberapa penyebab keputihan sesudah menstruasi yang normal dan tidak normal.

Keputihan Normal Setelah Haid

1. Sisa menstruasi

Umumnya, cairan yang keluar sesudah menstruasi merupakan darah lama yang masih dikeluarkan dari lapisan rahim.

Ini biasanya terjadi selama beberapa hari sesudah aliran darah menstruasi berhenti.

Baca Juga: Biar Cepat Sembuh, Ini 3 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Keputihan

Kalau diperhatikan, keputihan yang keluar akan cenderung berwarna kecoklatan.

Kondisi ini tidak membutuhkan perawatan khusus karena akan berhenti dengan sendirinya.

2. Masa ovulasi

Dalam siklus 28 hari, Stylovers mungkin berovulasi dalam waktu 2 minggu dari hari pertama menstruasi.

Sesudah menstruasi, Stylovers mungkin mengalami keputihan karena kadar estrogen dalam tubuh mulai meningkat.

Kondisi ini cenderung dialami oleh perempuan yang mempunyai siklus haid pendek tiap bulannya.

Namun, Stylovers tak perlu khawatir karena keputihan akan berhenti dalam beberapa hari.

3. Efek samping pemakaian pil KB

Pemakaian pil KB bisa menimbulkan efek samping pada tubuh.

Setelah obat digunakan, kadar estrogen serta progesteron dalam tubuh akan mengalami peningkatan.

Baca Juga: Awas Efek Samping Bawang Putih untuk Keputihan, Benarkah Ampuh?

Kondisi ini bisa menyebabkan jumlah keputihan lebih banyak selama sebulan.

Di samping itu, Stylovers mungkin juga akan mengalami siklus menstruasi jadi tidak teratur.

Stylovers bisa berkonsultasi dengan dokter terkait efek samping dari pemakaian pil KB ini.

Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa keputihan yang normal sesudah menstruasi seharusnya tidak banyak.

Jumlah yang normal kira-kira sekitar 1 sendok makan penuh.

Keputihan Tidak Normal Setelah Haid

1. Infeksi jamur vagina

Jamur yang hidup di Miss V tidak akan menyebabkan masalah kalau jumlahnya seimbang.

Namun, pertumbuhan jamur yang tidak terkendali dapat memicu infeksi jamur vagina.

Kalau diperhatikan, keputihan akibat jamur vagina memiliki tekstur kental.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Keputihan dengan Kunyit, Bau dan Gatal Hilang!

Warna keputihan dapat menyerupai susu serta terlihat berbusa.

Stylovers juga mungkin merasakan perih serta gatal pada area kewanitaan.

2. Vaginosis bakterialis

Selain jamur, juga terdapat bakteri pada permukaan kulit area kewanitaan.

Jumlah bakteri yang tak terkendali pada Miss V dapat menyebabkan infeksi bernama vaginosis bakterialis.

Pada kasus ini, keputihan yang keluar akan memiliki warna keabu-abuan.

Selain itu, mungkin juga terasa sakit, gatal, serta kemerahan pada Miss V.

3. Penyakit menular seksual

Infeksi penyakit menular seksual seperti gonore atau klamidia juga dapat menyebabkan keputihan sesudah menstruasi.

Kalau diperhatikan, keputihan yang keluar karena infeksi ini akan memiliki warna kuning kehijauan, baunya juga menyengat.

Baca Juga: Apa yang Bikin Keputihan Berlebih? Pecinta Makanan Manis Harap Lebih Hati-hati!

Kondisi ini juga diikuti dengan beberapa gejala seperti:

Jika Stylovers mengalami keputihan dengan gejala tidak normal di atas, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Nah, itu dia Stylovers perbedaan keputihan yang normal dan tidak normal setelah haid serta penyebabnya. Coba perhatikan keputihan yang kamu alami, Stylovers! (*)

Baca Juga: Penyebab Orang Hamil Bisa Keputihan, Ini Bedanya yang Normal dan Tidak