Stylo Indonesia - Pada dasarnya keringat tidak memiliki bau yang khas. Bau badan baru akan terjadi ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di permukaan kulit
Bau badan sendiri bisa berbau manis, asam, atau seperti bawang. Aromanya tidak terpengaruh dari banyaknya keringat, tetapi dari jenis bakteri dan caranya berinteraksi dengan keringat.
Kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak serta selangkangan.
Kelenjar apokrin tersebut menghasilkan keringat kental kaya protein yang awalnya tidak berbau. Namun, saat bakteri memecah protein yang melimpah, mereka akan menghasilkan molekul bau dan memicu bau badan.
Oleh karena itu, Kamu pasti membutuhkan deodoran ataupun antipersipiran.
Lalu, apa perbedaannya?
Perbedaan deodoran dan antiperspiran ini perlu diketahui karena pada dasarnya memiliki fungsi yang berbeda loh, Stylovers.
Sehingga sebelum hendak menggunakannya, Stylovers harus mengetahui terlebih dahulu dari perbedaan deodoran dan antiperspiran.
Nah, berikut ini Stylo Indonesia merangkum perbedaan dari deodoran dan juga antiperspiran.
Yuk simak ulasan Stylo Indonesia.
# Perbedaan Deodoran dan Antiperspiran: Deodoran
Rasanya sudah tidak asing lagi ya Stylovers untuk mengetahui deodoran.