Setelah aku mendapatkan produk tersebut, hal yang tidak terduga terjadi. Pengalaman terkait skincare abal-abal dimulai dari titik ini.
Ketika aku berbagi cerita dengan teman, aku langsung diberikan peringatan dan edukasi bahwa skincare yang aku beli adalah skincare abal-abal. Aku kemudian berinisiatif untuk mencari informasi lebih banyak dari beberapa sumber.
Mulanya aku kaget. Namun, di saat yang bersamaan aku juga merasa beruntung setelah tahu dari awal bahwa apa yang aku perbuat akan menimbulkan penyesalan yang berkepanjangan di masa depan.
Setelah tahu dan percaya bahwa skincare tersebut abal-abal, tanpa pikir panjang aku langsung membuang produk skincare dan tidak berniat lagi untuk menggunakannya.
Dari pengalaman ini aku berlajar bahwa tidak boleh sembarangan dalam memilih skincare terutama tergiur dengan testimoni yang memberikan hasil instan dalam kurun waktu singkat.
Berhati-hatilah dalam memilih produk skincare, lebih baik sebelum membeli pastikan dahulu di dalam kemasan tertera BPOM-nya. Hal ini dapat membuat kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk kerusakan pada kulit wajah.
Bisa juga mengeceknya pada melalui website BPOM.
Saran aku agar terhindar dari skincare abal-abal adalah lebih baik memilih skincare yang merek drugstore, belilah di platform terpercaya seperti Watson, Sociolla, maupun e-commerce seperti Shopee Mall, Lazmall, dan sejenisnya.
Itu dia cerita lengkap pengalaman hampir tergiur iklan skincare abal-abal yang bisa dijadikan pembelajaran Stylovers semua. (*)
Baca Juga: Krim Racikan Apoteker yang Bisa Bikin Glowing, Termasuk Skincare Abal-abal?