Begini Kondisi Miss V Setelah Menopause, Libido Menurun di Ranjang

By Grace Kencana Pranata, Minggu, 4 Februari 2024 | 10:37 WIB
Ilustrasi Miss V setelah menopause (dok. Stylo Indonesia)

Stylo Indonesia - Bagi perempuan, usia produktivitas yang terjadi pada organ reproduksinya memiliki batas waktu.

Usia reproduksi bagi perempuan tidak bisa terjadi hingga lanjut usia, karena hormon perempuan akan mengalami menopause.

Kondisi menopause sendiri merupakan salah satu fase yang terjadi pada kehidupan perempuan ketika menstruasi secara alami berhenti dan menjadi tanda kemampuan reproduksinya berakhir.

Perempuan di rentang usia 45-55 tahun biasanya mengalami menopause.

Pasca menopause, tubuh perempuan akan mengalami sejumlah perubahan hormonal, Stylovers.

Perubahan hormonal ini juga berimbas pada kondisi area miss v.

Nah, berikut ini kondisi yang biasanya terjadi ketika perempuan sudah mengalami menopause.

Kadar esterogen berkurang

Menopause menyebabkan penurunan produksi hormon estrogen, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan elastisitas dinding vagina.

Kekurangan estrogen dapat mengakibatkan penipisan dan penurunan elastisitas jaringan vagina.

Baca Juga: Musim Hujan Awas Miss V Jangan Sampai Rewel, Ini Tips Merawatnya

Turunnya libido

Beberapa wanita mengalami penurunan hasrat seksual atau libido setelah menopause, yang dapat terkait dengan perubahan hormonal dan fisik.

Miss v kering

Salah satu gejala umum setelah menopause adalah kekeringan vagina.

Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan berkurangnya produksi lendir vagina, membuatnya kering dan kurang elastis.

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, iritasi, dan nyeri selama aktivitas seksual.

Atrofil vaginal

Kekurangan estrogen juga dapat menyebabkan atrofi vaginal, di mana dinding vagina menjadi lebih tipis dan kurang elastis.

Ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan seksual.

Perubahan kadar pH

pH vagina dapat berubah setelah menopause.

Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan flora bakteri dalam vagina, meningkatkan risiko infeksi vagina.

Itulah kondisi umum yang biasanya dialami wanita yang mengalami menopause.

Stylovers juga perlu paham bahwa setiap perempuan akan mengalami momen menopause yang berbeda.

Tidak semua perempuan akan mengalami gejala yang sama persis.

Baca Juga: Musim Hujan Awas Miss V Jangan Sampai Rewel, Ini Tips Merawatnya

 

Penting juga untuk mendiskusikan perubahan tubuh setelah menopause ke dokter, terutama jika perubahan fisik berimbas terhadap kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari. (*)