Gejala Anemia Remaja yang Patut Kamu Waspadai, Ini Cara Menanganinya

By Grace Kencana Pranata, Jumat, 2 Februari 2024 | 15:45 WIB
Ilustrasi anemia pada usia remaja (Getty Images)

Untuk mengatasinya, biasanya ditentukan berdasarkan jenis penyakitnya.

Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, apabila anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi, kemungkinan dokter meresepkan suplemen zat besi untuk dikonsumsi dalam kurun waktu tertentu.

Setelah selesai pengobatan, akan dievaluasi dan tes darah lanjutan berikutnya.

Jika sudah membaik kondisi sel darah merah, terkadang dokter masih perlu meresepkan suplemen zat besi dalam kurun waktu tertentu untuk mencegah anemia kambuh.

Tak hanya suplemen dan obat, penderita anemia juga perlu menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsinya agar sel darah merah tetap terjaga jumlahnya.

Biasanya makanan yang tinggi akan zat besi bisa didapat dari daging tanpa lemak, kacang-kacangan, roti gandum, telur, lobak, sayuran hijau, dan sereal.

Kemudian, jika remaja yang mengalami anemia akibat adanya kondisi medis lain, dokter biasanya akan mengatasi penyakit dasarnya terlebih dahulu.

Baca Juga: Ciri-ciri Telat Haid Karena Stres, Ini Tanda yang Harus Kamu Pahami

 

Pada penderita anemia tertentu, biasanya perlu transfusi darah untuk mengejar kadar sel darah merah di tubuh.

Namun, Stylovers enggak perlu panik, bahwa kasus anemia pada remaja bisa lebih mudah diobati dan mampu pulih dengan cepat dalam hitungan minggu. (*)