Stylo Indonesia - Pengalaman masa kecil memang menjadi memori menyenangkan yang tak terlupakan seumur hidup.
Begitupun bagi seorang Ivan Gunawan.
Sebagai seorang desainer, Ivan Gunawan tiada hentinya menciptakan karya busana terbaiknya kepada masyarakat.
Melalui jenama Hijab Madjha, Ivan Gunawan mempresentasikan rentetan koleksi modest wear di hadapan para pencinta mode, sahabat dan kerabat serta jurnalis mode yang hadir.
Rangkaian busana ini merupakan Raya Collection 2024 yang diberi Light of Treasure dan diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (24/01).
Sebanyak 50 koleksi untuk 50 model dipresentasikan di landasan peraga.
Light of Treasure terilham dari pengalaman dan kenangan-kenangan indah masa kecil sang desainer saat berada di Rusia.
“Ini annual show Hijab Mandjha Raya Collection yang ke 7. Terinspirasi dari perjalanan hidupku, yang aku anggap sebagai ‘treasure’. Aku pernah kecil di Rusia, dan aku lihat peradaban agama Islam juga kuat di Rusia. Ada mesjid, matrioska, dan abjad Rusia yang khas. Tulisan Mandjha kali ini menggunakan abjad Rusia.” tutur Ivan Gunawan.
Kultur dan cara berpakaian sebagian wanita Rusia yang modest, menutup kepala dengan kerudung, sangat melekat di dalam ingatan Ivan Gunawan, terutama Babushka (Grandma), dengan kerudung yang rapi menutup kepala.
Baris busana yang ditampilkan ditunjukkan tak hanya untuk Lebaran tetapi juga untuk beragam acara formal hingga kasual.
“Di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, cara kunjung mengunjungi saat berlebaran bermacam-macam, ada naik motor, naik angkutan, atau berrombongan dalam satu mobil, makanya bahan yang aku pilih di sini yang nyaman untuk dipakai, enggak mudah lecek atau kusut. Harga mulai dari 350 ribu sampai 2,5 juta, harga yang bersahabat. Koleksi Mandjha ini lebih dari sekadar baju muslim untuk berhari raya. Rancangan-rancangan ini nantinya bisa dipakai untuk kesempatan lain. Selain itu, Mandjha juga dibuat untuk beramal dan bersedekah,” Ujar Ivan Gunawan.
Para pencinta mode dibuat takjub dengan koleksi bernuansa gypsy look yang berupa elemen seperti rompi, blus panjang berlengan peasant, rok-rok gathered bertingkat yang mekar cantik, gaun-gaun panjang bertingkat, dan celana-celana palazzo yang elegan.
Lalu lalang model menunjukkan konsistensi Hijab Madjha dalam menghadirkan busana modest yang tertutup, longgar, nyaman dan effortless.
Baca Juga: Ivan Gunawan Pamerkan Koleksi Bertajuk Restoe Boemi di Ajang JF3 2023
Motif wajik atau argyle dari Fabergé Egg yang sangat terkenal dari St. Petersburg diterapkan sebagai motif yang dominan di koleksi Hijab Mandjha kali ini.
Dihiasi juga dengan motif-motif floral khas ornamen interior Winter Palace di St. Petersburg.
Sementara boneka Matrioska muncul sesekali sebagai pelengkap motif print.
Sebagai variasi, Ivan juga menambahkan sedikit unsur Maroko untuk memperkuat kultur Islam dari negeri Sahara.
Aksesori berupa kalung, antin serta tas menjadi pelengkap para peraga dalam mempresentasikan setiap koleksinya.
Dalam 50 koleksi yang dihadirkan, pencinta mode dapat menyaksikan koleksi busana yang seolah dibagi menjadi tiga sequence.
Sequence pertama dengan busana yang penuh dengan motif beberapa motif dan dibuat dengan warna-warna pastel yang feminin.
Lalu sequence kedua didominasi dengan monogram collection dan banyak menggunakan warna putih dan krem.
Serta sequence terakhir para tamu yang hadir disajikan dengan rentetan busana bernuansa gelap yang didominasi warna hitam bermotif.
Kenyamanan menjadi poin penting Ivan Gunawan dalam melahirkan sebuah koleksi modest wear.
Sehingga material yang digunakan adalah bahan-bahan yang flowy, berdetail frill, dan sentuhan Crystal Beads yang mewah.
Koleksi ini bisa di pesan mulai tanggal 24 Januari 2024 dengan menggunakan system PO melalui website hijabmandjha.com.
Selain itu bisa juga melalui customer service Hijab Mandjha yang ada di seluruh kota di Indonesia
Tak hanya memberikan busana yang nyaman dan santun, Hijab Mandjha juga berhasil mengumpulkan dana 1,5 Milyar dalam hanya 1 minggu dari penjualan 8 kerudung eksklusif.
Dana disalurkan ke Palestina, untuk membeli ambulans, sembako, dan lain-lain. Penjualan hijab Palestina ini masih berjalan.
Dari keuntungan Hijab Mandjha, Ivan juga berhasil membangun sebuah Mesjid di Uganda, membangun pesantren dan rumah Tahfiz Quran di Sawangan Depok yang saat ini sudah menampung sekitar 100 orang santri.
Kemudian Ivan juga membuka kesempatan bagi anak-anak disabilitas untuk mendesain motif.
Sekarang Hijab Mandjha sudah memilik 17 butik di seluruh Indonesia, di Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Depok, Makassar, Malang, Pekanbaru, Purwokerto, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Tahun ini Hijab Mandjha sudah pula memproduki aksesori sendiri, utamanya tas tangan, ke depannya akan berkembang ke sepatu dan parfum. Hijab Mandjha nantinya akan jadi sebuah fashion house.
(*)