Kenapa Miss V Tak Berdarah Saat Malam Pertama, Sudah Tak Perawan, Kah?

By Annisa Suminar, Jumat, 29 Desember 2023 | 15:38 WIB
(ilustrasi) Kenapa Miss V Tak Berdarah Saat Malam Pertama, Sudah Tak Perawan, Kah? (freepik)

Stylo Indonesia - Miss V berdarah saat melakukan hubungan intim untuk pertama kali memang kerap dialami oleh sebagian besar wanita.

Banyak mitos yang mengatakan bahwa darah menjadi tanda bahwa perempuan tersebut masih perawan.

Lantas apakah miss V tak berdarah saat malam pertama bisa disebut sebagai tak perawan?

Ternyata hal tersebut hanyalah mitos belaka, Stylovers!

Pendarahan saat malam pertama tidak selalu menjadi satu-satunya tanda bahwa seseorang adalah perawan atau tidak.

Hal ini karena banyak faktor yang dapat memengaruhi apakah pendarahan terjadi atau tidak.

Himen, lapisan jaringan di dekat masuk vagina, bisa robek atau meregang saat penetrasi seksual pertama kali atau aktivitas fisik lainnya.

Namun, tidak semua wanita memiliki himen yang sama, dan beberapa wanita mungkin tidak mengalami pendarahan karena himen mereka mungkin telah robek sebelumnya karena aktivitas fisik sehari-hari atau olahraga.

Selain itu, adanya pendarahan atau tidak saat malam pertama tidak bisa menjadi penentu keperawanan seseorang.

Konsep tentang keperawanan sebaiknya tidak diukur dari pendarahan yang terjadi atau tidak terjadi pada malam pertama.

Yang penting adalah menjaga kesehatan seksual, komunikasi yang terbuka dengan pasangan, dan menghormati batasan serta keinginan masing-masing pribadi.

Jangan biarkan mitos atau ekspektasi sosial tertentu mengganggu kesehatan mental dan emosional.

Agar malam pertamamu dengan pasangan terasa rileks dan nyaman, kamu bisa mengikuti beberapa cara berikut ini.

Baca Juga: Apakah Miss V Bisa Rapat dan Kencang Lagi? Ternyata Ini Jawabannya!

Pemanasan dan Pelumas:

Pastikan ada pemanasan yang cukup sebelum penetrasi. Pemanasan bisa membantu tubuh menjadi lebih rileks dan meningkatkan kenyamanan.

Penggunaan pelumas berbasis air juga bisa membantu mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

Komunikasi Terbuka:

Bicarakan dengan pasangan tentang keinginan, kekhawatiran, dan batasan masing-masing sebelumnya.

Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membantu membangun kepercayaan dan kenyamanan.

Posisi yang Nyaman:

Pilih posisi seks yang membuatmu merasa nyaman dan memberikan kontrol yang baik.

Beberapa posisi bisa mengurangi tekanan pada area yang sensitif.

Rileks dan Jangan Terburu-buru:

Upayakan untuk rileks dan tidak terburu-buru.

Memahami bahwa ekspektasi dan kecemasan bisa memengaruhi pengalaman.

Jangan ragu untuk memperlambat ritme atau menghentikan aktivitas jika merasa tidak nyaman.

(*)