Jakarta Fashion Week 2024, Kelly Tandiono Gaungkan Isu Lingkungan Laut dan Budaya Wayang Melalui Koleksi Petruk of the Sea

By Layla Ekrep, Kamis, 2 November 2023 | 13:05 WIB
Koleksi terbaru Cover Me Not bertajuk Petruk of the Sea yang ditampilkan saat JFW 2024, Kamis (26/10/2023), di PIM 3 (doc. JFW)

Stylo Indonesia - Perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2024 diselenggarakan di City Hall Pondok Indah Mall (PIM) 3 pada 23 Oktober hingga 29 Oktober 2023.

JFW 2024 menjadi ajang fashion show paling ditunggu tiap tahunnya oleh para pencinta fesyen karena dapat menyaksikan koleksi terbaru dari sederet brand fashion tanah air di runaway.

Salah satu brand lokal yang turut menampilkan koleksi terbarunya di JFW 2024 yaitu Cover Me Not (CMN). 

Kelly Tandiono berkolaborasi dengan Hagung Sihag meluncurkan koleksi bertajuk Petruk of the Sea.

Koleksi dibawakan oleh beberapa muse seperti Anastasia Siantar, Esssie Yan, serta Gisella Anastasia, pada Kamis (26/10/2023) di salah satu rangkaian JFW 2024.

Koleksi Petruk of the Sea tersinspirasi dari isu lingkungan laut dan budaya wayang. 

Tidak hanya pakaian renang, peluncuran ini juga menampilkan pakaian pantai beserta aksesorisuntuk melengkapi keseluruhan look.

Petruk of the Sea by Cover Me Not (doc. JFW)

Uniknya, runaway dibuka oleh Nanang Hape, seorang dalang kekinian sekaligus pendiri komunitas Wayang Urban, yang membawakan pementasan wayang dan monolog Petruk.

Berkisah tentang laut dengan segala permasalahannya, Nanang Hape sukses mencuri perhatian melalui pementasan Wayang yang ringan dan kekinian, dipadukan dengan unsur musik, teater, dan monolog.

Petruk, tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa yang menjadi inspirasi koleksi ini, telahmenjadi bagian dari karya-karya seni ilustrasi Hagung Sihag.

Pementasan Wayang oleh Nanang Hape saat menampilkan koleksi Petruk of the Sea (doc. JFW)

“Petruk sebagai karakter wayang punakawan dipinjam dan disajikan ulang dengan stylist yang lebih simpel modern sehingga bisa masuk di isu-isu kontemporer dan menyuarakan problematika kontemporer. Kolaborasi Petruk dengan CMN akan menyuarakan tentang keseimbangan alam lautan,” jelas Hagung.

Ide koleksi Petruk of the Sea telah ada sejak tahun 2022 lalu, berawal dari kecintaan KellyTandiono pada laut.

Apresiasinya pada budaya Indonesia, khususnya wayang, mempertemukan Kelly dengan ilustrator Hagung Sihag dan dalang Nanang Hape.

Pertemuan ini menginspirasinya untuk berkreasi membuat kampanye fesyen, Petruk of the Sea, dengan tema Adam dan Hawa, di mana segalanya bermula.

Petruk of the Sea by Cover Me Not (doc. JFW)

Melalui fesyen, Kelly ingin menghidupkan Petruk sebagai pahlawan dan penjaga laut.

Koleksi Petruk of the Sea terdiri dari 20 look, diproduksi dengan proses berkelanjutan dan minim limbah.

Sisa bahan pembuatan bikini dan pakaian digunakan untuk membuat produk-produk lain, seperti topi, tas, dan lain-lain.

“Koleksi kali ini tidak hanya tentang look, tapi juga edukasi dan aksi tentang lingkungan laut dan budaya wayang. Harapannya masyarakat lebih sadar untuk mencintai dan menjaga laut dan wayang agar tetap lestari,” tutur Kelly Tandiono, tentang koleksi terbaru Cover Me Not. (*)

Baca Juga: Opening Jakarta Fashion Week 2024, Hadirkan Parade Alumni Lomba Perancang Mode Merayakan Kreativitas dan Gaya Lintas Generasi