Stylo Indonesia - Industri kosmetik Indonesia mencatat prestasi gemilang dengan pertumbuhan sebesar 20%.
Angka ini merupakan empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017.
Fenomena ini terjadi berkat permintaan yang pesat dari pasar domestik dan ekspor, seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.
Pada tahun 2018, Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian pada saat menjabat sempat mengungkapkan bahwa produk kosmetik telah menjadi kebutuhan primer bagi perempuan, yang merupakan pasar utama industri kosmetik.
Selain itu, industri ini juga merespons perkembangan zaman dengan inovasi produk untuk pria dan anak-anak.
Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri kosmetik sebagai sektor andalan melalui Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.
Pada tahun 2017, industri kosmetik dalam negeri bertambah 153 perusahaan, mencapai lebih dari 760 perusahaan.
Sebanyak 95% dari industri kosmetik ini tergolong industri kecil dan menengah (IKM), sementara sisanya merupakan industri skala besar.
Beberapa perusahaan skala menengah dan besar sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri, termasuk ke negara-negara Asean, Afrika, dan Timur Tengah.
Nilai ekspor produk kosmetik nasional pada tahun 2017 mencapai US$ 516,99 juta, menunjukkan pertumbuhan signifikan dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Merk Skincare Lokal, Nantikan di Cosmetic Day 2023!
Indonesia memiliki pasar kosmetik yang besar dengan potensi yang luar biasa, terutama dari populasi penduduk usia muda atau generasi milenial.
Selain itu, adanya tren penggunaan produk alami (back to nature) membuka peluang bagi produk kosmetik berbahan alami, seperti produk-produk spa dari Bali yang diminati oleh wisatawan luar negeri.
Dengan branding yang efektif, produk kosmetik Indonesia diharapkan dapat meraih kesuksesan seperti produk-produk kosmetik dari Korea Selatan.
Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan promosi produk kosmetik lokal yang masif, terutama melalui media sosial yang merupakan platform yang efektif dan biaya yang lebih rendah.
Di beberapa negara Asean, fokus sudah mulai beralih ke pengembangan industri kesehatan (wellness industry), termasuk industri farmasi, herbal, dan kosmetik.
Oleh karena itu, Indonesia perlu bersaing dengan market leader di Asia, seperti Korea Selatan, dengan terus melakukan inovasi dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. (*)
#SemuaBisaCantik