Asta Karya Nusa, Apresiasi Kemenperin dan Dekranas Terhadap Kriya dan Wastra Nusantara

By Novita Ibnati Awalia, Rabu, 18 Oktober 2023 | 13:40 WIB
Asta Karya Nusantara (Dokumentasi Kemenperin)

Stylo Indonesia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) telah bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam upaya terus mendorong promosi dan meningkatkan kesadaran akan potensi kriya dan wastra Nusantara.

Salah satu langkah konkret adalah penyelenggaraan Pameran Asta Karya Nusa yang resmi dibuka pada tanggal 17 Oktober 2023 di Jakarta.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan menghasilkan berbagai produk warisan budaya, termasuk kriya dan wastra, yang mengusung beragam nilai filosofi.

Kriya dan wastra mencerminkan keahlian tangan, rasa estetika, imajinasi, tradisi, serta kreativitas masyarakat Indonesia, dan memegang peranan penting dalam menjaga koneksi dengan akar budaya lokal, terutama dalam dunia yang terus berkembang seiring perubahan ilmu dan teknologi.

Tri Tito Karnavian, Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional, dalam sambutannya, menekankan pentingnya melestarikan dan menghargai kriya dan wastra.

Ia juga mengungkapkan dukungan kepada para perajin yang telah berkontribusi untuk menciptakan karya seni yang indah.

Salah satu bentuk dukungan adalah melalui pameran produk unggulan kriya dan wastra Nusantara.

Pameran Asta Karya Nusa merupakan upaya bersama antara Dekranas dan Kementerian Perindustrian sebagai salah satu cara untuk memajukan kreativitas, keahlian, dan budaya di bidang kriya dan wastra.

Tema pameran ini adalah "Kriya Unggul, Indonesia Maju," dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing produk-produk kriya dan wastra Nusantara.

Pameran ini menjadi wadah bagi perajin kriya dan wastra untuk memamerkan karya-karya berkualitas tinggi dan membangun jaringan serta kolaborasi dengan sesama perajin.

Baca Juga: 3 Brand Skincare Lokal Favorit Netizen Akan Hadir Meramaikan Cosmetic Day 2023!

 

 Dekranas juga mendorong masyarakat untuk mendukung perkembangan produk kriya dan wastra Nusantara dengan membeli dan menggunakan produk-produk buatan Indonesia.

Selain pameran, Asta Karya Nusa juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti talkshow, workshop, penampilan musik, stan kuliner, dan doorprize untuk menarik minat pengunjung.

Ini semua merupakan upaya konkret dalam mendukung perkembangan industri kriya dan wastra di Indonesia.

Pihak Dekranas juga menegaskan komitmen mereka untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, komunitas perajin, dan media, dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan industri kriya dan wastra.

Asta Karta Nusantara (Dokumentasi Kemenperin)

Pameran Asta Karya Nusa telah berlangsung pada tanggal 17-20 Oktober 2023 di Plasa Industri Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, dengan partisipasi dari 40 Industri Kecil dan Menengah (IKM), termasuk 20 IKM kriya dan 20 IKM wastra yang didukung oleh Kemenperin, Dekranas, dan Dekranasda.

Pembukaan juga dimeriahkan dengan pertunjukan hiburan dari artis penyanyi Rossa, fashion show oleh desainer mitra Kemenperin dan Dekranas, di antaranya adalah Ria Miranda, Priyo Oktaviano, Purana, dan Kami.

Reni mengungkapkan, “Selain kegiatan pameran, Asta Karya Nusa juga menampilkan berbagai rangkaian kegiatan berupa Talkshow dengan topik Mengidentifikasi Peluang Pasar Global dalam Bisnis Online dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Workshop dengan topik Strategi Promosi melalui Digital Content oleh Bramantya Eka, Workshop Pembuatan Jam Tangan Kayu oleh Eboni Watch, Workshop Pengolahan Serat Kayu menjadi Aksesoris Fashion Eksklusif oleh Studio Seratan, Penampilan Musik dan Stan Kuliner, serta Doorprize untuk menarik minat pengunjung”.Ketua Harian Dekranas mengungkapkan, “Ibu Pembina dan Ibu Ketua Umum selalu tegas menyampaikan komitmen Dekranas untuk terus mendukung perkembangan industri kriya dan wastra di Indonesia dengan terus aktif bekerja sama dan sinergi berkolaborasi”.

“Kolaborasi dan sinergi dilakukan dengan para stakeholder seperti pemerintah pusat dan daerah, Kementerian/Lembaga/Instansi terkait, akademisi, pemerhati kriya dan wastra, komunitas perajin, media, dan seluruh pihak terkait dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung perkembangan industri kriya dan wastra”, tutup Tri. (*)

#SemuaBisaCantik