Koleksi ini menggunakan bahan yang sepenuhnya berkelanjutan seperti katun dan kancing yang terbuat dari botol plastik daur ulang.
Sedangkan Fuguku yang dibuat oleh para pengrajin berbakat di Jakarta menampilkan produk-produk kontemporer yang berinovasi dengan menggunakan botol plastik bekas daur ulang.
Fuguku memasuki panggung mode Indonesia pada tahun 2022, dengan filosofi dan desain yang mengambil inspirasi dari ikan buntal yang dalam bahasa Jepang disebut ‘fugu’.
Kain Fuguku dibuat secara manual dengan inovasi berdasarkan teknik pengikatan kain tradisional Indonesia atau jumputan.
Koleksi musim semi/musim panas 2024 yang terdiri dari 12 tampilan ini mengambil inspirasi dari bentuk dan warna laut serta simbolisasi tentang hal-hal yang tidak diketahui.
Selain dua merek yang lolos dalam kurasi terbaru tersebut, ada juga alumnus dari program PINTU Incubator tahun 2022 yaitu APAKABAR yang kembali untuk kedua kalinya.
Apakabar diluncurkan pada tahun 2018 dan keikutsertaannya sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk mengurangi dampak lingkungan lewat koleksi yang berkelanjutan.
Apakabar memperkenalkan ‘Gentra’, dengan menampilkan 12 potongan dari koleksi ini sebagai ‘Suara Alam Semesta’.
Baca Juga: Monica Ivena Siratkan Makna Kekukuhan Perempuan Lewat Koleksi Bertajuk Wanita di Ajang JF3 2023
LAKON Indonesia adalah sebuah ekosistem fashion yang didirikan oleh Thresia Mareta pada tahun 2018 untuk melestarikan budaya Indonesia.
Sejak awal berdirinya bahkan di tengah pandemi, LAKON Indonesia secara konsisten telah menyajikan kreasi dan koleksi dalam pertunjukan budaya khusus seperti Pakaiankoe, Gantari, Aradhana, dan Lorong Waktu.
Selain itu, LAKON Indonesia baru-baru ini memberikan kehadiran di Le Printemps, Paris, Prancis.
Melalui semua upayanya, LAKON Indonesia telah berhasil mendukung ribuan pengrajin dan praktisi industri kreatif lainnya.
Sementara itu, LAKON Indonesia yang lebih mapan juga akan memamerkan koleksi terbarunya, "RIK 062324 L" di Premiere Classe.
LAKON Indonesia akan membawa 37 koleksi dengan Kain Lurik sebagai fokus utama untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Daya tarik Lurik tidak hanya terletak pada pola-pola yang memukau tetapi juga pada simbolisme yang dibawanya yaitu sebagai perlindungan dan persatuan.
Kehadiran PINTU Incubator di Première Classe tidak hanya menyoroti industri mode yang berkembang pesat di Indonesia ,tetapi juga menunjukkan komitmennya terhadap pertukaran lintas budaya dan praktik mode berkelanjutan. (*)
Baca Juga: Wilsen Willim Hadirkan Koleksi Bertajuk Pesan di Ajang JF3 2023