Stylo Indonesia - Perubahan tubuh yang terjadi pada perempuan yang telah melahirkan tentunya menjadi hal yang wajar.
Tubuh yang tadinya membawa janin selama di perut kemudian dilahirkan pastinya ada banyak hormon dalam tubuh Ibu yang disiapkan untuk mengeluarkan si bayi.
Produksi hormon yang meningkat ini pastinya akan berpengaruh pada perubahan tubuh Ibu.
Jika melahirkan secara normal, tak perlu khawatir kalau akan ada perubahan tubuh mulai dari perut hingga area miss v.
Wajar jika area miss v mengalami bengkak setelah melahirkan, jadi Stylovers enggak perlu khawatir, karena bentuk miss v yang elastis pasti akan kembali.
Nah, setelah nifas dan waktu istirahat sudah cukup dan tubuh kamu mulai menyesuaikan dengan keadaan setelah melahirkan dan mengurus anak, kamu bisa memulai fokus melakukan perawatan tubuh.
Salah satunya yaitu merawat kulit vagina agar kencang kembali.
Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kekencangan kulit dan elastisitas vagina.
Yuk, simak pemaparannya berikut ini.
Senam kegel
Latihan Kegel dapat membantu menguatkan otot-otot di sekitar vagina dan panggul.
Cara ini dapat membantu meningkatkan kontrol otot-otot tersebut dan menjaga kencangnya area tersebut.
Baca Juga: Vagina Berlendir Ternyata Memiliki Fungsi dan Jadi Indikasi Kesehatan
Kamu bisa melakukan senam kegel setiap hari.
Mengatur pola makan seimbang
Berat badan yang sehat dapat membantu menjaga kencangan kulit dan jaringan di seluruh tubuh, termasuk area vagina.
Penting sekali untuk Stylovers menjaga pola makan dan diet yang sehat untuk menjaga kesehatan kulit dan kekencangan miss v.
Hindari merokok
Nah, info yang satu ini enggak boleh diskip, ya, Stylovers.
Pasalnya, merokok dapat merusak elastisitas kulit dan mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk area genital.
Dengan kamu menghindari merokok atau berhenti merokok dapat membantu menjaga kesehatan kulit vagina.
Perawatan kulit
Untuk menjaga kebersihan kulit vagina, kamu bisa menggunakan sabun pembersih yang lembut dan hindari mencuci area miss v terlalu sering.
Hal ini bisa memicu menghilangkan minyak alami dan mengganggu keseimbangan pH.
Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia yang keras atau pewangi di sekitar area genital.
Baca Juga: Apa Itu Klitoris di Vagina? Yuk, Cari Tahu Selengkapnya di Sini
(*)