Indonesia Now Hadirkan 7 Desainer dan Jenama Indonesia di Ajang New York Fashion Week 2023

By Annisa Suminar, Selasa, 29 Agustus 2023 | 09:17 WIB
Indonesia Now Hadirkan 7 Desainer dan Jenama Indonesia di Ajang New York Fashion Week 2023 ()

Koleksi Kimberly Tandra

Desainer asal Surabaya, Kimberly Tandra berkesempatan untuk ketiga kalinya menampilkan koleksi womenswear di NYFW.

Melalui jenama SUEDESON by Kimberly Tandra, desainer termuda pada sesi show ini akan menampilkan koleksi busana couture dan ready-to wear berjudul “Plethora” untuk menunjukkan keberagaman bunga tropis Indonesia ke kancah internasional.

Bunga tropis tersebut meliputi bunga sepatu dan bunga anggrek bulan yang beragam warna cerah sebagai identitas dari jenama ini.

Untuk merealisasikan motif bunga anggrek dan kembang sepatu pada koleksi busana ini, Kimberly Tandra bekerjasama dengan pengrajin tekstil di Indonesia dalam mengaplikasikan teknik bordir, payet, dan teknik batik cap.

Pada kesempatan ini, Kimberly Tandra berkolaborasi dengan jenama Mandy’s Shoes yang akan mengeluarkan koleksi sepatu bertema “The Dream Collection” yang memadukan keanggunan, kenyamanan, dan gaya yang tak lekang oleh waktu melalui berbagai style sepatu, seperti boots, heels, dan wedges.

Koleksi Merdi Sihombing

Di panggung NYFW musim ini, desainer Merdi Sihombing akan menampilkan karya terbaru yang mencerminkan komitmennya terhadap praktik fesyen berkelanjutan dan kecintaannya pada budaya Indonesia.

Melalui koleksi sarat budaya Batak yang berjudul “Ulos”, Merdi Sihombing memberikan pilihan etis dan ramah lingkungan melalui karya fesyen kontemporer yang memadukan pola ulos tradisional dengan inspirasi street style modern.

Koleksi ini menawarkan desain yang segar, cerah, dan ringan, dengan nuansa Tribal yang kuat.

Wastra yang menjadi sorotan koleksi ini merupakan pengembangan kain tenun ulos dengan motif-motif ikat dari beberapa jenis ulos yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), menggunakan serat alami Indonesia, proses pewarnaan alami, dan semangat kolaborasi berbagai komunitas.

Untuk memperkuat nuansa modern street style, koleksi “Ulos” ini juga dipadukan kemeja berwarna putih yang ditenun dari benang hasil daur ulang sampah plastik.

Aksesoris pun dibuat dari daur ulang kaca, kabel listrik, peniti, dan limbah kerang. Koleksi sepatu dari Linda Chandra akan melengkapi koleksi ini.

Karya desainer dan jenama fesyen Indonesia yang bersanding dengan karya dari seluruh dunia membuktikan bahwa potensi kreativitas dan standar kualitas dari pelaku industri fesyen di tanah air semakin diterima oleh pasar global.

Optimisme ini menjadi langkah strategis untuk melebarkan pangsa pasar produk fesyen Indonesia di mancanegara.

(*)