Stylo Indonesia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kreatif, khususnya di bidang fesyen dan kriya.
Tak bisa dianggap remeh, sektor ekonomi kreatif telah mampu menyumbang sebesar 7,8 persen terhadap PDB nasional.
Salah satu kontribusi terbesarnya berasal dari industri kreatif subsektor fesyen dan kriya lho, Stylovers.
Untuk mendorong agar pelaku IKM kreatif bisa ‘naik kelas’, Kemenperin melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) mempunyai dua program unggulan, yaitu Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) dan Creative Business Incubator (CBI).
Kedua program ini menyasar para pelaku IKM kreatif yang mayoritas dijalankan oleh para anak-anak muda nih, Stylovers!
“IFCA merupakan program kompetisi desain yang memiliki visi keberlanjutan (sustainability), sedangkan CBI adalah program inkubasi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis pelaku IKM fesyen dan kriya melalui pelatihan dan pendampingan,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, Kamis (8/6).
Tahun ini, Ditjen IKMA kembali menggelar program IFCA dengan tema “Neighbourhood Spirit”.
Program ini mempunyai visi untuk mendorong para desainer agar lebih peduli dan berkolaborasi dengan IKM di lingkungan sekitar, sehingga dapat menciptakan desain produk yang inovatif.
Sedangkan program CBI telah masuk ke tahap pendampingan bagi tenant CBI 2022 yang telah lolos ke tahap program kelas.
“Pada kedua program tersebut, peserta didampingi oleh mentor dan tim juri yang berasal dari akademisi dan praktisi profesional,” tukas Reni.
Baca Juga: Bangga Banget! Karya Fesyen SMK Asal Kudus Laris di Hong Kong