Stylo Indonesia - Stylovers pernah menggunakan antibiotik untuk keputihan?
Kamu harus pahami terlebih dahulu tata cara penggunaan antibiotik untuk keputihan agar aman.
Meski dinilai ampuh, penggunaan antibiotik untuk keputihan tidak boleh sembarangan dan harus memerhatikan prosedur medis serta resep dokter.
Jika digunakan asal, antibiotik untuk keputihan malah dapat memberikan efek samping dan membuat masalah keputihan kamu semakin parah.
Merupakan masalah umum pada perempuan, simak cara menggunakan antibiotik untuk keputihan yang aman Stylo sajikan berikut ini.
Baca Juga: Keputihan Mirip Keju Atau Ampas Tahu? Baca Selengkapnya di Sini
Keputihan adalah cairan alami yang keluar dari tubuh wanita melalui vagina, berfungsi untuk membersihkan sekaligus melindungi vagina.
Normalnya keputihan memiliki ciri-ciri tidak berbau, berwarna jernih hingga sedikit keruh, dan tidak disertai dengan keluhan lain seperti rasa gatal dan nyeri.
Sementara itu, keputihan dianggap tidak normal apabila mengalami perubahan warna, seperti keputihan berwarna kuning, kehijauan, keabu-abuan, kecoklatan, atau bahkan disertai darah.
Umumnya, keputihan tidak normal juga menimbulkan aroma yang tidak sedap, serta membuat vagina terasa gatal dan nyeri.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Keputihan Tanda Hamil atau Menstruasi!
Hal ini jelas membuat aktivitas harian menjadi tidak nyaman dan akan berbahaya jika dibiarkan.
Perlu diperhatikan, terdapat beberapa penyebab yang munculnya keputihan tidak normal.
Bisa infeksi bakteri/jamur/parasit pada vagina, iritasi atau alergi, efek samping alat kontrasepsi hinga penyakit tertentu, hingga perubahan hormonal.
Penggunaan antibiotik untuk keputihan hanya efektif untuk mengobati infeksi bakteri misalnya pada vaginosis bakterialis.
Kondisi ini terjadi ketika vagina mengalami peradangan akibat jumlah bakteri yang hidup secara alami di vagina tidak seimbang.
Antibiotik dapat membantu menghentikan pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan mengurangi gejala yang terkait dengan infeksi tersebut.
Selain itu, antibiotik juga dapat digunakan untuk mengobati keputihan akibat infeksi bakteri pada penyakit menular seksual seperti gonorea dan chlamydia.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua keputihan disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penggunaan antibiotik untuk keputihan yang aman harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya di bawah pengawasan dokter.
Antibiotik memiliki efek samping potensial, seperti gangguan pencernaan, alergi, dan resistensi antibiotik.
Kamu harus mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter dan menyelesaikan seluruh siklus pengobatan meskipun gejalanya sudah mereda. (*)
Baca Juga: Keputihan Kuning Setelah Haid Apakah Perlu Diwaspadai? Ini Faktanya!