Stylo Indonesia - Srikandi untuk Negeri, Steffy Burase merupakan sosok woman preneur yang mempromosikan keindahan wisata alam dan kain Aceh agar lebih dikenal luas.
Salah satu cara Steffy Burase mempromosikan Aceh adalah dengan menggelar kegiatan Aceh Cycling Tourism yang bertujuan untuk memperkenalkan wisata Aceh.
Pre Event Aceh Cycling Tourism dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 20 Mei 2022. Sedangkan acara inti Aceh Cycling Tourism dilakasanakan pada 2 - 9 September 2022 lalu.
Ajang olahraga sekaligus promosi pariwisata Aceh ini diselenggarakan oleh Aceh Darussalam, sebuah platform bisnis pengembangan pariwisata Aceh besutan Steffy Burase.
Tak heran kalau sosok Steffy Burase cocok disebut sebagai Srikandi untuk Negeri.
Beberapa waktu lalu Stylo Indonesia berkesempatan mewawancarai sosok Srikandi Untuk Negeri Steffy Burase yang membahas soal keindahan wisata alam dan kain Aceh.
1. Apa Saja Warisan Budaya yang Ada di Aceh?
Steffy Burase: Mungkin kalau untuk warisan budaya kita masuk ke Agama dulu, ya.
Seperti yang kita ketahui bahwa Aceh itu adalah Serambi Mekkah dan bukan hanya itu saja bahkan Aceh juga merupakan pintu masuk Islam pertama kali di Asia. Bukan di Indonesia saja tapi di Asia.
Jadi itu salah satu yang harus benar-benar kita tekankan karena saya yakin begitu banyak anak-anak milenial yang agak vakum tentang sejarah tersebut.
2. Pariwisata Apa yang Wajib Dikunjungi saat di Aceh?
Steffy Burase: Kalau kayak gitu yang pertama sudah pasti Masjid Baiturrahman, ya. Lalu museum Tsunami, dari situ kita bisa lihat bagaimana peristiwa besar dulu itu pernah terjadi.
Terus kita juga bisa mengunjungi kuliner-kuliner, alam, dan ada banyak sekali yang lainnya.
Baca Juga: 3 Kuliner Khas Aceh Paling Populer yang Menggiurkan dan Wajib Dicoba!
Kalau seandainya suatu hari kita punya waktu, kita akan lebih spesifik akan melakukan kegiatan religi dimana kita bisa mampir ke tempat makam para ulama, bahkan ada beberapa ulama karismatik yang Alhamdulillah sampai hari ini masih sehat. InsyaAllah kalau memang dikasih umur panjang kita akan datang mengunjungi.
3. Harapan untuk Perkembangan Pariwisata di Aceh?
Steffy Burase: Jadi untuk Aceh memang sedikit agak unik dan spesifik ya. Seperti yang diketahui bahwa jika berbicara tentang Aceh yang kita dengar adalah kekentalan keislamannya yang membuat beberapa orang seperti non muslim jadi agak sedikit sungkan datang ke Aceh.
Nah, sebenarnya paham itu yang pengin banget saya beritahukan kepada dunia bahwa sebenarnya di Aceh itu sangat terbuka dan juga sangat welcome.
Jadi kita harus mengubah stigma-stigma orang lain di luar sana yang belum mengetahui tentang Aceh.
4. Bagaimana Perkembangan Kain Aceh Saat ini?
Steffy Burase: Jadi kalau beribcara temtang bagaimana perkembangan kain Aceh itu sendiri aku rasa jawabannya depends on taste, ya. Karena mungkin bargi orang-orang di Aceh perkembangannya bagus banget.
Tapi kalau menurut aku pribadi kembali ke taste lagi. Jadi mungkin yang orang lain suka, aku belum tentu suka. So, yang aku lakuin adalah bagaimana membuat kain itu menjadi disukai oleh aku dan mungkin tipikal orang-orang yang gaya busananya seperti aku yang lebih suka ke gaya eurpoian, lebih ke simpel dan elegan.
Nah, kalau setelah aku buat yang seperti itu, yang aku lihat kemarin (koleksi Fathiyyah) ternyata tanggapan orang cukup welcome dan ada beberapa permintaan. Dari segi itu aja Alhamdulillah ada sedikit peran kita dalam ikut mensukseskan si pembuatan kain itu.
(*)