Stylo Indonesia - Jumlah konsumsi pakaian dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), selama kuartal berlangsungnya Ramadan terus melonjak tajam, Stylovers.
Berangkat dari hal tersebut, Tokopedia mengaitkan acara Bukber hingga Lebaran menjadi salah satu yang mendorong masyarakat lebih banyak belanja pakaian.
Hal tersebut semakin didukung oleh data dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang mengungkapkan bahwa, permintaan terhadap industri tekstil meningkat 30 persen pada Ramadan 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Inilah yang mendorong Tokopedia hadirkan kampanye “Ramadan In Style” dengan menyajikan berbagai koleksi busana muslim terbaru.
Bersamaan dengan hal tersebut Tokopedia menggelar Media Briefing Ramadhan In Style 2023 pada, Jumat (31/03/23) yang berlokasi di Tokopedia Tower.
“Di Tokopedia, selama Ramadan 2022, Fesyen (termasuk Fesyen Muslim) menjadi salah satu kategori produk yang paling banyak dicari dan memiliki jumlah transaksi tertinggi,” ujar Aldhy Darmayo selaku Category Development Senior Lead Tokopedia.
Menurut Aldhy, berdasarkan tren belanja awal Ramadan 2023, produk fashion muslim mengalami peningkatan transaksi yang signifikan di Tokopedia, Stylovers.
Beberapa di antaranya yang mengalami kenaikan adalah blus muslim meningkat 2x lipat, gamis dan kaftan masing-masing 2,5x lipat, baju koko 3,5x lipat dan baju muslim keluarga 4x lipat.
“Kami melihat adanya peningkatan tertinggi jumlah penjual produk fashion muslim selama awal Ramadan 2023 di Tasikmalaya (Jawa Barat), Bandung (Jawa Barat), Cirebon (Jawa Barat), Surakarta (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur) dengan rata-rata peningkatan hampir 1,5 kali lipat,” papar Aldhy.
Tentu saja, hal baik ini pun didukung penuh oleh Reni Yanita selaku Direktur Jendral Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian RI.
Baca Juga: Tokopedia Bersama Kemenves RI/BKPM Bantu Pelaku UMKM Miliki NIB di Hari Perempuan Sedunia 2023
“Kementerian Perindustrian melalui Direktur Jendral Industri Kecil Menengah dan Aneka, terus berupaya mengembangkan industri nasional yang termasuk di dalamnya pelaku industri fashion muslim khususnya yang masih skala UKM,” ungkap Reni Yanita selaku Direktur Jendral Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian RI.