Stylo Indonesia - Serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal di Netflix sepertinya membuat penasaran banyak penonton.
Yap, dari segi cover filmnya saja, In The Name of God: A Holy Betrayal seperti menyimpan banyak teka-teki.
Serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal ini berasal dari Korea yang menceritakan mengenai oknum pemuka agama yang mengaku sebagai Tuhan, hingga Nabi.
Tentu saja, kisah ini merupakan kejadian nyata yang berasal dari Korea, mind blowing bukan?
Simak yuk fakta menarik dari serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal, dijamin bikin kamu penasaran.
Fakta pertama dari serial ini adalah, ternyata harus melalui sidang pengadilan sebelum akhirnya bisa ditayangkan di Netflix.
Hal ini dikarenakan banyak pengikut dari salah satu sekte menuntut agar dokumenter ini tidak ditayangkan.
Setelah melalui persidangan yang alot, akhirnya kita semua bisa menonton dan menyaksikan dokumenter ini.
Fakta selanjutnya adalah mengenai proses pengerjaan serial dokumenter yang ternyata sangat tidak berjalan dengan mudah.
Yap, dari mulai sang produser yang harus mengerjakan serial ini secara diam-diam dari keluarganya agar tidak ikut terkena ancaman dari sekte tersebut.
Adapun sekte yang diceritakan lewat serial dokumenter ini ada 4, yakni Providence (Christian Gospel Mission), Lima Samudra, Taman Bayi (Baby Garden), dan Gereja Pusat Manmin.
Serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal dijelaskan oleh sang sutradara bahwa hanya menyajikan 10% dari kisah asli.
Namun meski demikian, penonton yang memutuskan untuk menonton serial ini merasa tidak kuat mendengar kesaksian awal dari narasumber yang pernah menjadi pengikut dari kultus tersebut.
Jadi, bisa dibayangkan mengenai sesatnya sekte tersebut, Stylovers?
Akan tetapi, serial dokumenter ini tetap layak untuk ditonton terutama bagi kamu yang senang dengan alur cerita investigasi serta misteri, tertarik? (*)