Stylo Indonesia - Tenun sutra Makassar menjadi salah satu kekayaan wastra Nusantara yang perlu dilestarikan.
Indira Jusuf Ismail selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar mengungkapkan rencananya demi masa depan tenun sutra Makassar sebagai salah satu kekayaan Makassar.
Menurutnya, tenun sutra saat ini lebih dikenal sebagai identitas provinsi Sulawesi Selatan.
Padahal, Makassar juga memiliki kekayaan tenun sutra yang perlu dikembangkan lagi.
“Kami ingin mengembangkan sutra. Selama ini sutra (lebih dikenal) untuk Sulawesi Selatan. Makassar dulu pernah ada, tapi enggak tahu kenapa enggak berkembang,” ucap Indira mengawali wawancara.
Indira mengungkapkan, salah satu rencananya dalam mengembangkan kembali sutra Makassar adalah dengan mengembangkan ulat sutra di lorong-lorong wisata yang merupakan program Pemerintah Kota Makassar.
“Kami mau coba, dari ulatnya, hingga kepompongnya bisa dipintal jadi sutra,” tambahnya.
Di tahun 2023 ini, istri dari Wali Kota Makassar Danny Pomanto ini juga merencanakan untuk membuat galeri untuk tenun sutra Makassar.
“Lagi kami programkan, kami minta pada Dinas Perdagangan untuk menyiapkan mesin tenun, dan kami akan latih orang Makassar (untuk menenun), harus orang Makassar,” jelas Indira.
Selain menjadi tempat di mana bisa belajar menenun sutra, galeri ini nantinya juga akan berfungsi sebagai ruang pamer.
Baca Juga: Hadiri Acara Party di Paris, Ariel Tatum Tampil Seksi Pakai Korset dan Kain Tenun Sutra
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar ini juga mengeluhkan regenerasi dari para penenun sutra yang tidak terjadi.
Akibatnya, masyarakat yang memiliki kemampuan untuk menenun sutra kebanyakan sudah berusia lanjut dan berjumlah sedikit.
Sehingga untuk pengerjaan sebuah sarung saja bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Menurutnya, kondisi seperti ini tentunya akan membuat sulit untuk memenuhi kebutuhan.
Indira juga membandingkan dengan kondisi di Kabupaten Sengkang di mana masih terdapat banyak penenun.
Namun, dirinya sendiri ingin mengajak orang Makassar asli untuk belajar menenun secara khusus untuk melestarikan corak-corak tenun Makassar yang menjadi khas Bugis.
“Di Sengkang, itu banyak penenun. Tapi di Bugis Makassar kan juga ada coraknya, ada corak Labba yang besar, hingga corak Lagosi yang bunga-bunga,” ungkap Indira.
“Mudah-mudahan itu bisa kita wariskan pada anak cucu kita, itu harapannya,” lanjutnya.
Indira membandingkan tradisi di masyarakat Bali, di mana semua masyarakat Bali harus memakai kain Bali.
“Kita jadikan way of life kita seperti di Bali, di Bali semua harus pakai kain Bali. Menenun itu bagian dari masyarakat Bali, InsyaAllah Makassar juga akan seperti itu,” tutupnya.
Nah, itu dia Stylovers upaya pelestarian tenun sutra Makassar menurut Indira Jusuf Ismail selaku Ketua Dekranasda Kota Makassar. Pelestarian wastra asli Nusantara memang penting banget, ya!
Liputan Stylo Indonesia Heritage di Kota Makassar didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Makassar dan Induk UMKM Indonesia. (*)
Baca Juga: Tampil di Fashion Tendance 2023, Yurita Puji Pamerkan Busana dengan Sentuhan Tenun Lombok