Stylo Indonesia - Apakah Stylovers juga ikut merasakan euforia pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono hari ini?
Seperti kita tahu, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menikah pada Sabtu, (10/12/22).
Pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono resmi menjadi suami istri setelah sah melakukan ijab kabul di Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo, Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.
Penampilan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pun sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia.
Keduanya tampak mengenakan busana adat khas Yogyakarta dengan nuansa putih.
Siapa sangka Stylovers, busana hingga riasan penganting yang dikenakan Kaesang dan Erina memiliki makna yang mendalam lho.
Makna dari pakaian yang dikenakan mengarah pada pernikahan yang penuh cinta kasih.
Penasaran dengan filosofi dari busana akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono?
Langsung aja yuk kita simak penjelasannya dari Pegiat Sanggar Budaya berikut ini.
Check this out!
Baca Juga: SAH! Kaesang Erina Resmi Menikah, Menantu Jokowi Tampil Cantik Kenakan Kebaya Putih dan Paes Ageng
Sebelum ijab kabul, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono telah melakukan prosesi Kirab menuju lobi Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo.
Prosesi Kirab sendiri yakni iring-iringan pengantin sambil menumpangi kereta kuda yang dikawal langsung oleh para prajurit Jogja.
Setelah sampai di Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo, penampilan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pun menjadi sorotan.
Pada penampilannya kali ini, Kaesang terlihat mengenakan Surjan dengan motif kembang.
Surjan motif kembang-kembang ini ternyata biasa dipakai oleh para sultan keraton Jogja, Stylovers.
Menurut Dewi Sasongko sebagai Pegiat Sanggar Budaya, Kaesang memakai surjan berwarna putih, menandakan niat sucinya kepada Erina.
Selain itu Kaesang juga tampak memakai kain Sido Mukti Joga yang dijadikan sebagai blangkon dan jarik.
Kain Sido Mukti memiliki arti mengharapkan bahwa kehidupan rumah tangga mereka nanti akan mukti atau bahagia.
Sementara itu Erina mengenakan kebaya khas Jogja berwarna putih.
Wajahnya Erina bikin pangling saat mengenakan riasan pengantin Jogja yakni Paes Ageng Yogyakarta.
"Kalau gaya Jogja itu Paesnya (dibuat) agak lancip. Jadi memang lancip dan besar," ujar Dewi Sasongko, Pegiat Sanggar Budaya dikutip Stylo Indonesia dari YouTube Kompas Tv.
Ternyata pengaplikasian Paes Ageng Yogyakarta ini ada filosofinya Stylovers, yakni keagungan kepada Tuhan yang maha kuasa.
Kemudian Paes Ageng berwarna hitam yang terukir di dahi Erina Gudono terdapat tambahan dua pengapit.
Makna pengapit pada Paes Ageng ini menurut Dewi Sasongko adalah seorang wanita atau istri siap menjadi penengah dalam rumah tangganya nanti.
Kemudian aksesori kepala yang dikenakan Erina terdapat gunungan berwarna perak.
"Gunungan itu kalau di zaman dahulu kala, gunung sudah dipercayai masyarakat bahwa itu tempat yang sakral, tempatnya para dewa dewa bernaung di situ, jadilah gunungan ini menggambarkan seorang istri itu juga patut untuk dihormati oleh suaminya," pungkas Dewi.
Selain itu terdapat aksesori 5 bunga yang disebut cunduk mentul, tersemat di balik aksesori gunungan.
Aksesori ini melambangkan jumlah rukun Islam, mengisyaratkan semua akan kembali lagi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai informasi tambahan, ternyata Paes Ageng Yogyakarta, pada zaman dulu hanya boleh dipakai kerabat keraton Stylovers.
Namun pada saat Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sekitar Tahun 1940 memperbolehkan bahwa adat Jogja Keraton ini dipakai untuk umum.
Nah bagaimana nih kalau pendapat Stylovers mengenai filosofi busana akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono? (*)