Stylo Indonesia - Najua Yanti hadirkan koleksi bertajuk Acculturation di acara Sarinah Pop Up Designers Day Trunk Show.
Sebagai informasi, acara Sarinah Pop Up Designers Day Trunk Show ini merupakan merupakan kerja sama antara IFC dan Sarinah.
Acara ini bertujuan untuk mengembangkan modest area di Sarinag terutama yang memakai kain wastra dan kriya Indonesia.
"Pop up desainer ini adalah kerja sama antara IFC dan Sarinah. Ini bisa dikatakan sebagai teaser atau sebagai baby project dari Sarinah dan IFC agar bisa mengembangkan modest area terutama yang memakai kain wastra dan kriya Indonesiua.," tutur Najua Yanti saat ditemui di Sarinah pada Rabu (9/11/2022) lalu.
Najua Yanti jadi salah satu desainer yang menampilkan koleksinya dalam acara Sarinah Pop Up Designers Day Trunk Show yang diselenggarakan di Sarinah, Rabu (09/11/2022) lalu.
Najua Yanti menghadirkan koleksi bertajuk Acculturation.
Acculturation adalah semangat mengangkat salah satu keunikan dunia yakni Borobudur, menuangnya ke dalam koleksi fashion yang akan menjadikan keindahannya “mudah dilihat” oleh siapapun.
Terinspirasi dari Bhineka Tunggal Ika, keragaman dalam kesatuan.
Sang desainer menampilkan beberapa koleksinya yang menggunakan kain wastra dan kriya Indonesia.
Baca Juga: Tips Memilih Busana Syar'i untuk Tubuh Gemuk dari Fashion Desainer Najua Yanti
Menyatukan keunikan berbagai wastra Indonesia: tenun yang di dominasi tenun NTB, tenun Troso, lurik dan batik kawung juga megamendung.
"Koleksi ini kebetulan saya bawa ke Sarinah karena masih menggunakan wastra dan kriya Indonesia, yakni mix bahan batik, tenun kemudian ada juga lurik," ucap Najua Yanti.
Kemudian menggabungkannya kedalam detail unik, untuk mengekspos Borobudur kedalam satu koleksi Ready To Wear (Resort) yang terdiri dari gaun panjang, atasan, bawahan berupa rok dan celana kulot serta luaran berupa jubah panjang, jaket dan keip bermodel poncho semua berpotongan longgar dan nyaman.
Didominasi bahan katun dan denim, dengan warna basic seperti hitam, biru jeans, kuning dengan sentuhan abu-abu sebagai warna-warna basic, menjadi harmoni serasi berpadu dengan warna tenun dan wastra yang beragam (colorful).
Koleksi unik dengan paduan tabrak motif, dan tekstur, serta gambar unik yang dicetak dengan teknik digital printing, memaksimalkan pemakaian bahan sisa serta disain fleksibel yang bisa dipakai kapanpun untuk genre fashion manapun, baik konvensional, modest, maupun syari.
(*)