Saat anak mulai memasuki dunia kerja di usia dewasa, life skill yang telah diasah sejak kecil akan membantunya mendapat pekerjaan dan meniti jenjang karier. Sebab, mereka memiliki modal kecakapan manajemen waktu dan bekerja sama dalam tim.
Selain itu, anak yang sudah terbiasa mengatur diri sendiri, memecahkan masalah, dan membangun komunikasi interpersonal akan memiliki kelincahan dalam beradaptasi dengan peran yang berbeda atau lingkungan kerja yang fleksibel.
Kemampuan-kemampuan tersebut juga memungkinkan anak untuk menjadi pemimpin bagi rekan kerjanya, sehingga membuka peluang karier yang lebih tinggi.
3. Manfaat untuk hidup di masyarakat
Life skill yang semakin terasah akan membuat anak memberi pengaruh dan manfaat yang besar bagi masyarakat di sekitarnya. Sebab, anak sudah terlatih untuk menerima dan menghargai orang dengan latar belakang berbeda.
Dengan menjadi pribadi yang toleran, anak memiliki kemampuan untuk berempati, memecahkan masalah dengan cara-cara yang lebih kreatif, serta membantu masyarakat membangun resolusi untuk mencegah konflik.
Baca juga: 3 Rekomendasi Online Shop Rak Buku Mini Portable Bikin Meja Rapi
Melatih life skill sejak usia dini
Seluruh manfaat tersebut menunjukkan bahwa pengembangan life skill pada anak tidak kalah penting dengan prestasi akademis. Life skill justru dapat meningkatkan capaian belajar dan melengkapi apa yang tidak diajarkan di sekolah.
Untuk membantunya mengembangkan life skill, Stylovers dapat memercayakan anak pada lembaga pendidikan yang menerapkan metode yang tepat, seperti Kumon.
Kumon merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan metode belajar secara mandiri dengan menggunakan lembar kerja. Metode ini telah dikembangkan oleh seorang guru matematika asal Jepang, Toru Kumon, pada 1954.