Stylo Indonesia - Brand lokal Masshiro&Co., baru saja meluncurkan koleksi pakaian baru hasil kolaborasi dengan desainer Rama Dauhan.
Kolaborasi dengan desainer ternama ini, merupakan pertama kalinya dilakukan oleh Masshiro&Co. yang baru berdiri pada tahun 2015.
Kolaborasi antara dua pihak ini, menghasilkan koleksi fashion item yang timeless namun terlihat playful.
Kemeja-kemeja putih dan pakaian esensial yang menjadi ciri khas Masshiro&Co., ditambahkan dengan sentuhan unik nan playful dari desainer Rama Dauhan.
Koleksi baru kali ini seakan ingin menunjukkan bahwa produk kemeja yang klasik, juga bisa diubah menjadi lebih playful namun tetap tidak meninggalkan kesan timeless.
"Koleksi ini diciptakan untuk merayakan keberanian manusia yang selalu siap berkarya dan memiliki pikiran terbuka untuk mencoba hal-hal dan pengalaman baru" ucap Katharina Inkiriwang selaku CEO & Co-founder Masshiro&Co..
Dalam koleksi ini, tercipta belasan fashion item yang terdiri dari baju atasan, celana, dress, hingga berbagai aksesori, seperti waistpack dan belt.
Sama seperti koleksi-koleksi Masshiro&Co. pada umumnya, kolaborasi bersama Rama Dauhan ini juga hanya memiliki sentuhan warna putih dan hitam.
Selain itu, koleksi ini juga didominasi dengan desain polos yang pastinya cocok untuk dipadu padankan dengan berbagai gaya.
Namun pada beberapa koleksi lainnya, terdapat sentuhan bordiran bunga-bunga yang merupakan ciri khas dari Rama Dauhan.
"Banyak sekali yang bisa ditambahkan pada produk klasik Masshiro&Co., untuk menciptakan sesuatu yang baru, mempunyai nilai lebih, mudah dipadu padankan, tetap nyaman, dan tentunya trendy." ujar Rama Dauhan.
Kolaborasi antara Masshiro&Co.dan Rama Dauhan ini pertama kali diperkenalkan pada bulan Agustus 2022 lalu dalam private launching bersama dengan tamu-tamu khusus.
Lalu pada Jumat, 28 Oktober 2022, koleksi-koleksi tersebut kembali ditampilkan dan diperkenalkan pada publik lewat showroom Masshiro&Co. di Ruko Dharmawangsa.
Karena bersifat eksklusif, produk kolaborasi ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas dan tidak diproduksi secara masal.
(*)