Pelaku masuk ke dalam lift sambil mendorong troli berisi sejumlah barang dan satu di antaranya terdapat kantong berisi jasad korban AYR.
Selama di dalam lift, R tampak tak bergeser sedikit pun dari belakang troli yang didorongnya.
Dia hanya sesekali terlihat memegang seutas tali berwana hijau.
Hengki mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku yang saat itu tersenyum karena mengaku puas usai membunuh korban.
"Pelaku itu merasa bahwa target korban telah selesai dieksekusi dan pelaku merasa senang," kata Hengki. Dilatarbelakangi Sakit Hati Rudolf diduga membunuh AYR (36) dilatarbelakangi sakit hati pelaku terhadap korban.
Pada saat kejadian, kata Hengki, R dan korban yang merupakan rekan kerja mulanya sedang berbincang mengenai konten podcast.
Di tengah perbicangan, AYR disebut mendapatkan panggilan telepon dari seseorang berinisial H yang tidak disukai pelaku.
"Saat sedang ngobrol, tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang, diduga pelaku adalah H. Tersangka ini enggak suka sama H.
Menurut tersangka, H ini pernah bermasalah sama korban," kata Hengki. Keduanya pun terlibat adu mulut.
Sampai akhirnya pelaku naik pitam dan membunuh korban karena melontarkan perkataan yang dianggap menyakiti hatiArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sadisnya Rencana Rudolf Tobing yang Ingin Bunuh 3 Temannya, Sempat Rampok Korban untuk Kejar Target Utama", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/23/06431311/sadisnya-rencana-rudolf-tobing-yang-ingin-bunuh-3-temannya-sempat-rampok?page=all#page4.Editor : Larissa Huda