Jurnal Pejuang Jerawat Fany Indriani Permana: Alami Jerawat Karena Coba-coba Skincare yang Tidak Sesuai Permasalahan Kulit Wajah

By Layla Ekrep, Sabtu, 17 September 2022 | 07:15 WIB
Jurnal Pejuang Jerawat Fany Indriani Permana (Dok. Pribadi Fany Indriani Permana)

Ketika aku berhenti konsul, wajahku bermasalah kembali; breakout atau beruntusan, hingga aku menyadari kalau kulit wajahku tampaknya ketergantungan dengan krim dari Dermatolog tersebut.

Kondisi kulit saat berjerawat (Dok. Pribadi Fany Indriani Permana)

Aku akhirnyaa memutuskaan untuk menggunakan sabun cuci muka dan Air Mawar Viva yang membantu membuat kondisi kulitku lumayan mendingan dari sebelumnya.

Meski jerawat dapat dibilang sudah tidak ada, namun bekas kemerahan yang ditinggalkan masih banyak, sehingga menimbulkan kesan seakan kulitku seperti masih banyak jerawat.

Baca Juga: Jurnal Pejuang Jerawat Risma Amelia: Kembali ke Basic Skincare Bikin Wajahku Bersih dari Jerawat

Jadi, aku memutuskan untuk menggunakan krim dokter yg ada di Bogor.

Dan lagi-lagi ketika sudah menemukan yang cocok, dokter tersebut tidak menjual krimnya lagi karena pindah bekerja di klinik yang brand-nya terkenal dimana-mana, yang entah kenapa aku tidak berani menggunakna krim dari brand tersebut.

Untungnya saat berhenti pakai krim dokter tersebut, aku tidak ketergantungan.

Pada akhirnya, aku kembali menggunakan basic skincare yang ternyata cocok sampai sekarang.

Skincare yang aku gunakan saat atasi jerawat: Garnier Micellar Water for Sensitive Skin, Sari Ayu Acne Care Facial Foam, Viva Air Mawar, Pigeon Teens Moisturizer, obat totol jerawat Acne Feldin, dan Himalaya Neem Mask.

Kondisi kulitku saat ini lumayan membaik, apalagi di bagian dahi yang sejak dulu selalu dipenuhi jerawat dan beruntusan, sekarang sudah bersih.