Inspirasi tersebut dituangkan Lia Mustafa dalam sebuah koleksi busana dengan beragai macam model mulai dari celana, outer, busana atasan hingga.
Koleksi The Survivor ini menampilkan busana dengan warna-warna yang terasa hidup sehingga menggambarkan semangat dan optimisme.
Tiga warna yang ditampilkan antara lain warna hijau, kuning dan merah.
Ketiga warna tersebut merupakan kombinasi warna yang biasanya terdapat dalam beragai reka bentuk simbol yang digunakan oleh beberapa organisasi utama untuk melambangkan orang-orang Melayu.
Hijau lambang warna traditional dan kesuburan, kuning warna hangat atas kesetiaan orang Melayu, serta merah warna keberanian dan eksistensi orang Melayu.
Jika diperhatikan, Lia Mustafa menggunakan kain songket dalam koleksinya kali ini. Songket yang terbuat dari Alat Tenun Mesin (ATM) dan juga Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Kain sontket ATM maupun ATBM ini adalah akselerasi Palembang - Riau - Jawa ini dikemas dalam zero waste karena sayangnya kain wastra untuk dipotong dan sudah menjadi produk langka.
Sementara kain ATM beberapa dipotong untuk menyampaikan varian dalam mengokohkan outfit tersebut, dan mudah didapatkan.
Selain songket, material yang digunakan oleh sang desainer adalah katun linen, organza, rawsilk dan juga sifonsilk.
Dalam pertunjukkannya kali ini, koleksi Lia Mustafa dilengkapi oleh sepatu dari House of LM'AR.
(*)