Stylo Indonesia - Dari tes ciuman sampai berhubungan seks, Dinasti Qing punya pelayan istana yang ditugaskan untuk memeriksa kesehatan seksual calon istri raja.
Pernikahan memang menjadi hal yang cukup diidamkan bagi sebagian besar masyarakat.
Namun, sebelum pernikahan terjadi, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dari calon pasangan.
Mulai dari bibit bebet bobot hingga menjalani rangkaian tes kesehatan dan lain sebagainya.
Ternyata tes-tes yang dilakukan sebelum menikah ini sudah terjadi sejak jaman Dinasti Qing di China.
Selama Dinasti Qing, dinasti terakhir dalam sejarah feodal Tiongkok, bagi keluarga kerajan pernikahan merupakan peristiwa yang sangat penting.
Ada peraturan khusus untuk menyeleksi selir-selir bagi kaisar.
Biasanya, calon akan dipilih secara pribadi oleh kaisar dan permaisuri.
Kriteria pemilihannya yakni meliputi latar belakang keluarga, penampilan, pendidikan, bakat, dan kesehatan, serta usia.
Selain berasal dari keluarga bangsawan, calon juga harus cantik, berbakat, berpendidikan.
Baca Juga: Putri Diana Pernah Langgar Aturan Kerajaan, Intip Potret Tampilannya!
Mereka harus memenuhi peryaratan fisik, kesehatan reproduksi, karena kaisar Dinasti Qing sangat mementingkan garis keturunan mereka.
Legenda menceritakan bahwa pernah keluarga kerajaan Dinasti Qing menikah dengan seorang selir yang berbakat dan kaya.
Tetapi hanya sebulan setelah pernikahan, selir ini ternyata menderita TBC dan kemudian meninggal hingga menyisakan kesedihan yang teramat dalam.
Untuk menghindari terulangnya tragedi ini, Dinasti Qing mencari pelayan istana untuk memeriksa kesehatan calon selir mereka sebelum menikah.
Untuk memastikan kualitas ini, pelayan juga memeriksa apakah selir cukup sehat secara seksual untuk mendapatkan jalan ke pernikahan.
Menurut catatan, untuk menguji kemampuan ini dilakukan dengan cara 'kontak fisik' dengan para calon selir selama lebih dari 10 hari atau hingga satu bulan.
Setelah melewati jangka waktu ini, 'pelayan kumpul kebo' akan melaporkan hasil kesehatan seksual para calon untuk melihat apakah mereka layak menjadi selir.
Jika pelayan istana mengumumkan bahwa mereka memiliki kapasitas fisiologis yang normal, maka keluarga kerajaan akan menyetujui pernikahan informal.
Sebaliknya jika tidak lolos maka pernikahan dibatalkan.
Untuk memastikan keakuratan dan keandalan informasi, juga ada metode yakni melakukan tes ciuman.
Menurut keluarga kerajaan Qing, dengan cara ini, mereka dapat memastikan bahwa pasangannya benar-benar sehat.
Jika selama masa 'hidup bersama,' calon selir ini ada yang hamil mereka harus minum obat aborsi seperti kelinci percobaan untuk keluarga kerajaan.
Persyaratan untuk pemilihan 'wanita yang tinggal bersama' juga sangat ketat.
Mereka tidak hanya harus cantik, sopan, patuh, tapi juga harus memahami rahasia kamar tidur, memahami maknanya.
Selain bertugas 'mencoba' selir, pelayan istana ini juga harus membimbing dan mengajarkan bagaimana menggunakan rahasia kamar tidur untuk kehidupan pernikahan yang lebih memuaskan. (Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di IntisariOnline.com dengan judul Tugasnya Pastikan Kemampuan Seksual Calon Pasangan Raja China Aman, Inilah Pelayan Khusus yang Tugasnya Cuma Berhubungan Badan
Penulis: Muflika Nur Fuaddah