Stylo Indonesia -
Kasus yang menimpa sosok direktur kreatif Holywings dengan inisial nama EJD (27) yang menjadi tersangka akibat promosi minuman keras (miras) gratis buat yang bernama Muhammad dan Maria.
Kegiatan promosi miras gratis bagi pengunjung yang memiliki nama Muhammad dan Maria itu disebarkan melalui akun media sosial Holywings.
Pasca menerima banyak hujatan, Holywings menghapus foto promo miras gratis itu di akun Instagram mereka.
Usai promosi yang menuai banynak kecaman tersebut, pihak manajemen Holywings juga menyampaikan permintaan maaf.
Sekalipun begitu, polisi bergerak cepat. Mereka menyelidiki foto poster promosi miras gratis buat orang yang bernama Muhammad dan Maria yang sudah menuai banyak respons negatif. Ujungnya, polisi menetapkan enam tersangka. salah satunya, direktur kreatif Holywing. Terlanjur jadi tersangka, ternyata dia senang bikin konten begini di TikTok. Foto tampangnya tanpa penutup kepala beredar.
Polisi menjerat keenam tersangka dengan Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 156 dan/atau pasal 156A KUHP dan/atau Pasal 28 ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016, yaitu perubahan atas UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang penistaan agama dan ujaran kebencian bernuansa SARA.
Dalam kasus promo miras gratis buat orang yang bernama Muhammad dan Maria, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya screenshot postingan akun Holywings, 1 unit PC komputer, 1 unit handphone, 1 hard disk, dan 1 unit laptop.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, promosi miras gratis pakai nama Muhammad itu sendiri dimaksudkan untuk menggaet pengunjung ke outlet. Pada prosesnya, pengambilan nama Muhammad dan Maria pada promosi Holywings ini diputuskan secara bersama oleh para tersangka itu.
"Dalam prosesnya mereka saling berdiskusi, saling sampaikan dan sebagainya. Dan terakhir mengambil keputusan tadi direktur kreatif yang menyetujui atau tidak terhadap apa yang dihasilkan staf-staf di bawahnya," katanya.
Dengan begitu, apakah direktur kreatif Holywings yang paling bertanggung jawab atas pemuatan promosi miras gratis buat pemilik nama Muhammad dan Maria? "Semua kita kenakan pasal kita juncto-kan Pasal 55 KUHP, artinya bisa bersama-sama. Peran nanti kita buktikan dalam sidang pengadilan nanti," sebut Budhi.
Sebelumnya polisi mengungkapkan motif Holywings menggunakan nama 'Muhammad' dan 'Maria' untuk program promosi. Ini dilakukan demi menarik pengunjung, terutama di outlet Holywings yang target pendapatannya masih rendah. "Adapun motif dari para tersangka adalah mereka membuat konten-konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke outlet HW," kata Budhi.
Budhi menjelaskan, mereka melakukan promosi tersebut untuk menarik minat pengunjung. Khususnya di outlet Holywings yang pendapatannya di bawah target 60 persen. "Khususnya di outlet yang persentasenya di bawah target 60 persen," kata Budhi.
Budhi memaparkan peran keenam tersangka dalam kasus promo miras gratis Holywings itu. Tersangka pria berinisial EJD adalah direktur kreatif Holywings. EJD ini mengawai 4 divisi.
"Ini direktur, jabatan tertinggi di situ. Ini direktur kreatif HW, jabatan tertinggi sebagai direksi. Perannya mengawasi empat divisi, yaitu divisi kampanye, production house, graphic designer, dan social media," terang Budhi.
Wanita dengan inisial NDP (36) menjadi tersangka kedua. Dia menjabat sebagai head team promotion Holywings. Tugasnya, mendesain program dan meneruskan ke tim kreatif. Staf Holywings dengan inisial DAD (27), desain grafis yang membuat desain virtual ditetapkan sebagai tersangka ketiga.
Lalu, berikutnya perwira menengah di Polda Metro Jaya itu menyebutkan, "Yang keempat Saudari EA (22), selaku admin tim promo yang bertugas meng-upload konten ke media sosial." Tersangka yang kelima adalah perempuan berinisial AAB (25), selaku social media officer yang bertugas meng-upload postingan di media sosial terkait kegiatan Holywings.
Staf berikutnya yang menjadi tersangka keenam, perempuan berinisial AAM (25) sebagai admin tim promo yang memberi permintaan kepada tim kreatif. Dia memiliki tugas, memastikan sponsor untuk event-event di Holywings.
Terlanjur jadi tersangka, ternyata direktur kreatif Holywings senang bikin konten begini di akun TikTok miliknya. Foto tampangnya tanpa penutup kepala beredar di media sosial.
Setelah meringkuk dalam bui, akun Instagram milik direktur kreatif Holywings langsung menghilang. Akun Instagram milik pria yang bertanggung jawab atas konten promosi miras gratis pakai nama Muhammad dan Maria semula diikuti oleh 7150 followers.
Direktur kreatif Holywings juga memiliki akun TikTok. Di platform ini, jumlah pengikutnya jauh leih besar ketimbang Instagram. Ada lebih dar 18 ribu akun yang mengikuti konten direktur kreatif Holywings. Belum lagi ada lebih dari 178 ribu akun yang menyukai konten yang dibikin EJD di akun TikTok.
Di akun TikTok miliknya, ternyata direktur kreatif Holywings senang bikin konten tentang digital marketing. Dia menyebutnya, S4 marketing Holywings.
EJD juga menjadi narasumber skripsi seorang mahasiswa Universitas Tarumanegara. Skripsi berjudul "Peran Publik Relation dalam Pembangunan Brand Image melalui Instagram Holywings" memaparkan kemampuan EJD dalam dunia digital marketing yang berhasil membuat resto-bar milik Hotman Paris itu viral.
Dalam abstrak skripsinya, Angelia Christy mahasiswi Universitas Tarumanegara itu memberikan gambaran singkat. "Holywings merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang food and beverage dan didirikan tahun 2014 oleh PT Aneka Bintang Gading. Holywings menawarkan sebuah konsep beer house, klub malam, dan lounge yang dikemas secara atraktif."
Holywings sendiri memiliki tiga gerai, yaitu gerai Holywings Club, Holywings Bar, dan Holywings Restaurant. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen tentulah Holywings dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan jangan sampai konsumen kecewa. Apabila dikaitkan dengan peningkatan brand image Holywings di mata masyarakat, maka hal itu tidak terlepas dari peran dan fungsi Hubungan masyarakat (Humas) Holywings itu sendiri.
Citra Holywings berbeda-beda menurut persepsi masyarakat karena hal ini berkaitan dengan penilaian secara individu. Media bukan saja bisa menjadi pembujuk atau bersifat persuasi, tetapi media juga dapat membelokkan pola perilaku atau sikap-sikap yang ada terhadap suatu hal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran public relation dalam pembangunan brand image melalui Instagram Holywings.
"Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan motode studi kasus. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara pada Ervin Julio selaku Creative Director Holywings Indonesia , Thomas Billie dan Leonny Paulani selaku pengikut instagram @Hoywingsindonesia," seperti dikutip dari abstrak skripsi Angelia Christy mahasiswi Universitas Tarumanegara.
Ternyata direktur kreatif Holywings itu juga senang bagi-bagi ilmu marketing di bidang kuliner atau food and beverages (F&B). Dia dianggap praktisi yang berhasil membawa Holywings mengarungi era disrupsi digital ini.
Pada 27 September 2021 EJD tampil sebagai narasumber dalam sebuah acara talkshow yang bertema "Dibalik Disrupsi" yang disiarkan oleh salah satu kanal TV berbayar. Dalam acara berjudul "Dibalik Disrupsi Holywings: Dari Nasi Goreng Jadi Bar Hits Se-nusantara", direktur kreatif yang berinisial EJD itu memberikan ilmu marketing.
Foto poster acara talkshow yang menghadirkan narasumber direktur kreatif Holywings juga bisa dilihat dalam artikel Fotokita.net ini. Sebelumnya, pada 22 Juli 2021, direktur kreatif Holywings juga membagikan ilmu marketingnya. Ketika itu, dia menjadi pembicara dalam acara kerja sama antara Dewatalks dan Holywings. Acara itu menyuguhkan judul "Marketing Strategy fot F&B Business." (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di Fotokita.id "Terlanjur Jadi Tersangka, Ternyata Direktur Kreatif Holywings Senang Bikin Konten Begini di TikTok, Foto Tampangnya Tanpa Penutup Kepala Beredar" Penulis: Bayu Dwi Mardana Kusuma