Namun tak disangka, justru bus kedua yang mengalami kejadian sangat tragis. Bus AO Transport tersebut terbakar setelah truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan dan menabraknya.
Sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang. Tangki truk tronton pecah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.
Kebakaran langsung terjadi dengan kobaran api. Hal tersebut dikarenakan adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.
Sewaktu bus itu terbakar, warga di sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil. Lalu petugas pemadam kebakaran datang untuk membantu memadamkan api.
Akibat kejadian tersebut, korban tewas banyak ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu.
Diduga, para penumpang berusaha untuk ke luar dari sana, tetapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.
Dari penyelidikan terungkap, di dalam bus juga tak dilengkapi alat pemecah kaca, sehingga penumpang tak dapat menyelamatkan diri ketika bus terbakar.
Ketika itu, sopir dan kernet berhasil selamat. Sopir bus melompat dari bus, sementara kernetnya memecah kaca bagian depan.
Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.