Kartun Gambar Nabi Muhammad dibela Presiden Prancis Emmanuel Macron, Al-Qaeda Beri Peringatan: Membunuh Orang yang Menghina Nabi Muhammad Adalah Hak Setiap Muslim

By Stylo Indonesia, Senin, 20 Juni 2022 | 12:51 WIB
Presiden Perancis Emmanuel Macron kembali terjebak blunder setelah menyebut Perancis tidak bersalah atas pembantaian massal di Aljazair (Warta Kota)

Stylo Indonesia - Pernah melontarkan pernyataan yang memicu kemarahan kalangan umat Muslim, sosok Presiden Prancis Emmanuel Macron, kemudian menjadi sorotan.

Hal ini berawal ketika ada seorang Guru Sejarah bernama Samuel Paty dipenggal usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad pada murid-muridnya.

Menurun Macron, Paty hanya mengajarkan kebebasan berekspresi dan berpendapat pada para siswanya.

Macron membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad atas dasar kebebasan berbicara dan seolah meluncurkan kampanye melawan radikalisme Islam.

Alhasil, sejumlah pernyataannya tersebut memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia .

Akibatnya terjadi berbagai unjuk rasa untuk meluapkan kemarahan mereka kepada Macron.

Para umat Muslim di seluruh dunia meminta Macrom menarik ucapannya dan meminta maaf.

Baca Juga: Wajib Paham Biar Enggak Bersisik Kaya Ular! Ini Penyebab Kulit kering Menurut Pakar

 

Dan polemik ini langsung mendapat respon dari Al-Qaeda.

Al-Qaeda di Islam Maghreb atau AQIM yang dikenal sebagai salah satu kelompok terorisme radikal membuat pernyataan mengerikan terkait kasus Macrom.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Selasa (3/11/2020), Al-Qaeda telah mengumumkan bahwa mereka yang menghina Nabi Muhammad pantas untuk dibunuh.

"Membunuh siapa pun yang menghina nabi adalah hak setiap Muslim," kata kelompok jihadis tersebut.

Tak sampai disitu.

Al-Qaeda juga mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas sumpahnya untuk membela kebebasan berbicara.

Mereka membalas komentar Macron dengan menggambarkan Presiden Prancis itu sebagai 'muda dan tidak berpengalaman dengan otak kecil'.

Macron sendiri telah berjanji untuk membela kebebasan berbicara.

Tetapi kemarahan telah menyebar di kalangan Muslim di seluruh dunia, dengan banyak yang berjanji untuk memboikot produk Prancis.

"Boikot adalah kewajiban tetapi itu tidak cukup," kata Al-Qaeda dalam pernyataannya.

Baca Juga: 4 Pilihan Masker Rambut untuk Rambut Mengembang, Jadi Halus & Sehat!

 

Protes terhadap Emmanuel Macron terus berlanjut di seluruh dunia Muslim setelah komentarnya atas penggambaran Nabi Muhammad.

Ribuan patung yang menggambar Macron dibakar, menyanyikan lagu menentang Macron, dan menyerukan boikot produk Prancis

Di Jakarta, lebih dari 2.000 demonstran berjubah putih Islam berkumpul di depan Kedutaan Besar Perancis untuk mengungkapkan kemarahan mereka, dan membakar patung Presiden Perancis.

Pada hari Sabtu, Presiden Indonesia Joko Widodo mengutuk keras serangan teroris di Paris dan Nice.

Serta pernyataan Macron yang dianggap ofensif terhadap Islam dan Muslim.

"Menghubungkan agama dengan aksi teroris adalah kesalahan besar," kata Presiden Joko Widodo.

:Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris, terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun."

Sementara itu di Bangladesh, setidaknya 50.000 orang mengambil bagian dalam demonstrasi terbesar terkait pernyataan Macron yang membela kartun kontroversial tersebut.

Baca Juga: Leny Rafael Bawa Koleksi Bertajuk The Variety Of Culture di Sumut Fashion Week 2022

Junaid Babunagaori, wakil ketua Hezafat, meminta Perdana Menteri Sheikh Hasina menggerakkan parlemen Bangladesh untuk mengutuk Macron.

"Saya meminta para pedagang untuk membuang produk Prancis," kata Junaid Babunagaori.

"Saya meminta PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap Prancis."(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan juduk "Emmanuel Macron Bela Kartun Gambar Nabi Muhammad, Al-Qaeda Beri Peringatan Mengerikan, 'Membunuh Orang yang Menghina Nabi Muhammad Adalah Hak Setiap Muslim'" Penulis: Mentari DP